Pada penerbangan dengan flight duration menengah misalnya dari Tokyo Narita (NRT) ke Honolulu (HNL) selama 6 jam dengan berangkat pada 8.35 malam hari pada hari senin maka kita akan tiba pada jam 8.10 pagi pada hari yang sama bukan hari berikutnya, ini karena.penerbangan ini melintasi Internasional Date Line (IDL) sebagai batas hari kalender dimana waktu di Honolulu masih menunjukan hari sebelumnya yaitu hari minggu saat keberangkatan pesawat.
Dengan melintasi perbedaan waktu maka ada saatnya kita juga menyaksikan dua kali sunrise atau sebaliknya dua kali sunset tergantung jam keberangkatan serta terbang ke arah timur dan lebih spesial nya lagi karena normalnya dua sunrise terjadi 24 jam sekali namun ini terjadi pada penerbangan yang kurang dari 24 jam tetapi akan terlihat lebih dari itu karena perbedaan waktu yang dilintasi.
Mengapa harus ke timur ? karena pada penerbangan ke timur, sunset dan sunrise yang kita saksikan terjadi di hari yang berbeda sesuai dengan rotasi bumi dan pergerakan matahari, sedangkan bila ke arah barat mungktin bisa terlihat dua kali juga namun tetap di hari yang sama kecuali bila penerbangan tersebut melintasi International Date Line (IDL)
Selain itu lama penerbangan juga lama atau jauh dengan melintasi beberapa negara yang memiliki perbedaan zona waktu seperti pada penerbangan uji coba oleh Qantas dari London ke Sydney yang melintasi 11 negara.
Penerbangan dengan double sunrise pertama kali dilakukan oleh maskapai Qantas yang pada tahun 1943 membuka kembali koneksi udara dari Australia ke Inggris setelah jatuhnya Singapore ke tangan Jepang, dengan nama Double Sunrise Flights atau Kangaroo Service., dimana Qantas melayani penerbangan dari barat Australia ke Karachi sebelum penumpang berganti pesawat dengan maskapai BOAC (kini British Airways).
Pada contoh diatas penerbangan dari JFK ke SIN bila jam keberangkatan jelang tengah malam maka dalam penerbangan tersebut kita akan menyaksikan dua kali sunsrise dimana sunrise pertama  terlihat di sekitar samudera Atlantik dan yang kedua jelang kedatangan di SIN.
Pesawat Boeing B-787 Dreamliner milik maskapai Qantas terbang dari London LHR menuju Sydney Australia (SYD) dalam uji coba pada project sunrise mereka, para penumpanya melihat sunrise pertama tidak lama setelah take off dan yang kedua ketika melintas diatas kota Ambon atau 15 jam setelah take off disaat pesawat akan memulai proses turun dari level penerbangan jelajah menuju Sydney.
Selain itu Qantas juga melakukan penerbangan uji coba dari New York (JFK) ke Sydney (SYD) selama 19 jam 16 menit sebagai persiapan mereka dalam menyediakan penerbangan ultra jauh non stop dari ketiga bandara di Australia ke beberapa kota di dunia seperti New York, Cape Town, Rio de Janeiro, London dan Paris.
Jika kita ingin mengalami penerbangan dengan melihat dua kali sunrise atau sunset maka ada rute penerbangan non stop dari berbagai maskapai seperti contoh diatas dan beberapa pilihan lainnya namun jika itu penerbangan super jauh, direkomendasikan terbang di kelas bisnis agar tidak pegal pegal saat kedatangan.
Beberapa rute bisa dipilih mulai dari New York (EWR atau JFK) ke London (LHR atau LGW), London (LHR) ke SIN dan Australia sedangkan untuk penerbangan westbound arah barat melintas International Date Line bisa pilih rute dari Amerika (LAX, SEA, SFO, JFK, EWR, HNL DFW dan lainnya) ke tiga kota di Australia yaitu Sydney, Brisbane dan Melbourne (SYD, BNE dan MEL) dan Auckland (AKL) di Selandia baru dimana beberapa maskapai melayani rute rute tersebut dan bisa menjadi pilihan.
Pedomannya adalah jika ingin melihat sunrise dua kali pilih jam keberangkatan yang jelang atau lepas tengah malam atau subuh, jika ingin melihat dua kali sunset pilih jam keberangkatannya jelang sore hari, selain itu penerbangan nya adalah jarak jauh yang biasanya melintasi beberapa negara, benua ataupun Samudera.
