tinta hitammu menjerit tanpa henti
mengawasi derap langkah peraih amanat
saat mereka meniti titian keadilan
saat mereka menyisir dinding neraka
saat mereka melupakan majikan mereka
yang mengangkat mereka ditengah kerumunan
penamu, lebih tajam dari peluru
mereka tahu itu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!