Hidup adalah seni menggambar tanpa sebuah penghapus
untuk setiap guratan keputusan ditiap lembar kehidupan...
Salah satu hal tersulit dalam hidup adalah mengambil sebuah keputusan. Bagaimana keputusan tersebut bisa menjadi hal yang akan disesali kemudian, sehingga membuat keputusan itu bukanlah sesuatu hal yang mudah.Â
Seorang guru dalam aktivitas kesehariannya didalam suatu ekosistem pendidikan juga tak pernah lepas dalam suatu pengambilan keputusan, baik yang berkenaan dengan warga sekolah, seperti kepala sekolah, rekan sejawat pendidik maupun tenaga kependidikan, murid, dan proses pembelajaran di sekolah. Â
Guru sebagai seorang pemimpin pembelajaran tentunya diharapkan mampu untuk mengambil keputusan secara efektif dan tepat sasaram, sebab keputusan tersebut, secara langsung atau tidak langsung dapat menentukan arah dan tujuan dalam suatu proses pembelajaran, yang pada akhirnya akan berdampak pada mutu pendidikan yang didapatkan murid.
Pada Program Pendidikan Guru Penggerak ini penulis mendapat banyak pengetahuan dalam hal pengambilan keputusan sevagai seorang pemimpin pembelajaran. Hal-hal yang selama ini mungkin belum terpikirkan ataupun mungkin tidak menjadi pertimbangan dan perhatian dalam suatu proses pengambilan keputusan menjadi gugur. Bahwasanya proses pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran seyogianya melalui tahapan prinsip pengambilan keputusan, yaitu :
Mengenali adanya nilai-nilai yang saling bertentangan;
Menentukan pihak-pihak yang terlibat;
Mengmupulkan fakta yang relevan;
Uji benar atau salah
Uji paradigma benar lawan benar
Prinsip resolusi;Â
Investigasi Opsi Trilema;
Buat Keputusan; dan
Lihar kembali keputusan dan refleksikan
Tahapan-tahapan tersebut dapat membantu guru sebagai pemimpin pembelajaran untuk membuat keputusan-keputusan yang efektif dan tepat sasaran, bahkan jika harus ddiperhadaplan pada suatu kasus dilema etika maupun kasus bujukan moral yang sangat mungkin menjadi salah satu kondisi dimana keputusan harus tetap diambil.
Hal-hal positif tersebut akan penulis bagikan kepada rekan-rekan sejawat di sekolah melalui komunitas praktisi yang sudah terbentuk beberapa waktu lalu.Â
Harapannnya adalah bersama dengan rekan sejawat guru, penulis dapat berbagi praktik baik terkait pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, terlebih dalam suatu kasus dilema etika, yang mana bukanlah hal yang mudah untuk mengambil sebuah keputusan terkait hal tersebut dikarenakan akan diperhadapkan pada pilihan-pilihan yang bernilai benar namun bertentangan secara etika.Â
Dalam hal ini tentunya juga keptusan akan diambil setelah mempertimbangkan segala hal sesuai dengan prinsip pengambilan keputusan sehingga sebuah keputusan dapat diuji apakah sudah efektif dan tepat sasaran dengan bantuan dan dukungan warga sekolah, seperti kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan, murid, orangtua, dan masyarakat yang berada disekitar sekolah.
Praktik baik tersebut tentunya dapat diterapkan tidak saja pada lingkungan sekolah namun juga pada lingkungan kehidupan pribadi manakala diperhadapkan pada suatu situasi untuk mengambil sebuah keputusan baik sebagai pribadi, individu maupun kelompok.Â
Usaha terus menerus berlatih mengambil serangkaian keputusan yang efektif dan tepat sasaran diharapkan dapat semakin membuat keputusan yang diambil sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat memerdekakan murid untuk terus tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodratnya, dalam proses pembelajaran yang bermakna sesuai dengan kesiapan, minat, dan profil belajar yang berbeda-beda dan dinamis yang dimiliki murid dan paradigma merdeka belajar dapat kita wujudkan bersama demi generasi emas Bangsa Indonesia.Semoga...Amin...
"Dalam suatu keputusan, hal terbaik yang dapat dilakukan adalah hal yang benar, hal terbaik berikutnya adalah hal yang salah...karena hal terburuk yang dapat dilakukan adalah tidak melakukan apapun...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H