Mohon tunggu...
Kokom Komariyah
Kokom Komariyah Mohon Tunggu... Guru - Blogger

💫Man Jadda Wajadda💫

Selanjutnya

Tutup

Financial

4 Sumber Penghasilan Istri

2 Januari 2021   14:19 Diperbarui: 2 Januari 2021   14:36 985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjadi seorang istri di usia muda mengajarkan kita untuk belajar mandiri. Ntah mandiri dalam hal finansial maupun yang lainnya. Ya memang sih, kebutuhan hidup kita sudah ditanggung oleh suami kita, apalagi kita meyakini rezeki kita pun sudah Allah jamin. Namun apa salahnya kita berusaha mendapatkan lebih untuk sedikit meringankan beban suami. Dan yang terpenting kita bisa berbagi, ada istilah tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah. Semoga Allah mudahkan kita dalam menjemput rezeki dari Allah, aamiin...

Orang tua selalu menasehati saya bahwasannya perempuan harus serba bisa apalagi kalau sudah menjadi istri orang. Namun tidak bisa dipungkiri kodrat perempuan hanya sebagai tulang rusuk, jangan sampai berlebihan apalagi ingin mengungguli suami kita. Intinya hiduplah mandiri, bisa tidak bisa ya harus belajar.

Dokpri. Story Lab
Dokpri. Story Lab

Sahabat, kebutuhan hidup kita akan selalu bertambah dengan berjalannya waktu. Maka dari itu, sebagai seorang istri jangan terfokus pada satu sumber penghasilan, apalagi hanya mengandalkan nafkah dari suami. Terus harus gimana dong? Mau tidak mau harus mencari sumber yang lain ya, sumber mata air finansial dari berbagai titik. Setidaknya kalau lebih dari dua penghasilan akan meminimalisir penyakit kanker (kantong kering). 

Berikut ini merupakan 4 sumber penghasilan seorang istri pada umumnya, kalau kalian bisa lebih dari itu syukur Alhamdulillah. Penasaran apa saja kan? Yuk kita simak sampai selesai ya.

1. Uang Bulanan dari Suami

Kenapa saya posisikan uang bulanan dari suami sebagai opsi pertama? Karena kita udah bersuami, dan pastinya nafkah materi akan selalu kita dapatkan, iya gak? Besar kecilnya relatif ya, jangan terlalu memaksakan lebih kepada suami. Tanggungan suami bukan hanya kita, melainkan ada ibunya juga. Kalau dikasih sedikit ya bersyukur, dikasih banyak juga bersyukur. Intinya syukur Alhamdulillah, daripada gak dikasih sama sekali. 

Biasanya seorang suami paham berapa banyak budget yang harus diberikan, dan pastinya sesuai kebutuhan ya. Semisal, saya pribadi dari jauh-jauh hari sudah membuat proposal keuangan (tidak usah diketik kaya anak kuliahan) untuk dibicarakan dengan suami. Isi proposal ya semodel berapa banyak anggaran untuk bulan depan (kebutuhan keluarga, anak, kondangan, dsb). Cara ini lebih efektif karena suami bakalan tahu kebutuhan istri apa saja, daripada istri ngedumel dibelakang karena dikasih sedikit, ya mendingan jujur dari awal ya. Coba deh dipraktikkan, kalau saya Alhamdulillah sudah dan berhasil.

2. Kerja berdasarkan Profesi

Nah, untuk opsi yang kedua ini kalian harus minta izin kepada suami ya. Biasanya kalau belum punya momongan bakalan diizinkan oleh suami. Tapi kalau udah punya, ya kurang tau juga. Tapi, untuk saya pribadi Alhamdulillah diizinkan bekerja. Nasehat suami sih, jangan bekerja yang terlalu membebankan, karena kerjaan di rumah juga sudah banyak (sadar diri juga karena merangkap jadi Ibu Rumah Tangga). Untuk penghasilan pastinya lebih besar suami ya, tapi Alhamdulillah kerjaan saya ringan tanpa harus menelantarkan suami (buktinya suami saya subur), lihat saja perutnya hee.

3. Usaha Sampingan

Sebenarnya perlu gak sih usaha sampingan? Menurut saya perlu ya, terlebih bagi kita yang mau mempunyai penghasilan lebih. Era digital saat ini membuka peluang untuk kita mendapatkan penghasilan lebih dengan usaha sampingan. Bagi para istri yang sudah punya momongan pun bisa banget. Contohnya, kalian bisa jadi reseller, dropshiper, jualan di warung kecil-kecilan, jualan pulsa dan PPOB, dan masih banyak lagi. Untuk yang punya usaha sampingan semoga dilancarkan dan dimudahkan segala urusannya, dagangannya laris manis, aamiin. Dan bagi yang belum, ayo semangat merintis, semoga Allah mudahkan.

4. Ikut Arisan

Ok sahabat, opsi terakhir adalah ikut arisan. Bagi saya ini penting banget ya, apalagi untuk usia pernikahan yang seumur jagung, ya itung-itung investasi masa depan. Tapi ya pilihan ada di tangan kalian semua, mohon dibicarakan dengan suami/istri masing-masing. Dengan mengikuti arisan kalian bisa punya konsepan kedepannya untuk apa uang tersebut (beli motor, beli mobil, beli rumah, umroh) tapi ditabung dulu.

Kesimpulannya, dari manapun sumber penghasilan kita, semoga Allah senantiasa memberkahi atas segala yang kita usahakan. Dan jangan pernah lupa untuk bersyukur.

Terimakasih, semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun