Mohon tunggu...
Kokom Komariyah
Kokom Komariyah Mohon Tunggu... Guru - Blogger

💫Man Jadda Wajadda💫

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Puber Kedua atau Kembali Puber

29 Desember 2020   11:39 Diperbarui: 29 Desember 2020   11:46 1929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini kolom Kompasiana diramaikan oleh pembahasan "Puber Kedua". Topik yang sangat menarik untuk dibahas, terlebih banyak sekali kejadian-kejadian yang mengarah kepada hal tersebut, ntah itu kita yang mengalami ataupun orang-orang di sekitar kita.

Kalian pernah gak sih melihat seorang laki-laki maupun perempuan yang berusia dewasa namun kelakuannya seperti anak muda? Pastinya pernah dong, bukan satu dua orang tapi banyak, iya gak?

"Udah punya istri tapi kok genit ke cewe lain"

"Udah punya anak banyak tapi masih aja nongkrong bareng anak muda"

Mungkin itu sebagian dari celotehan netizen yang maha benar.

Sebenarnya apa sih yang terjadi?

Apakah benar ada yang namanya puber kedua?

Dalam Islam tidak mengenal yang namanya puber kedua, melainkan kita mengenal konsep Baligh. Sebagaimana tujuan penciptaan manusia adalah beribadah kepada Allah SWT, maka usia dimulainya perhitungan setiap amal, dimana manusia sudah diberikan beban syariat untuk di amalkan dalam kehidupan adalah pada usia Baligh. 

Selain konsep Baligh, Islam juga memberikan perhatian secara khusus pada mereka yang berusia 40 tahun (apakah diusia ini yang disebut masa puber kedua menurut konsep psikologi, wallahu a'lam).

Puber Kedua dalam Pandangan Medis

Puber kedua sering dipakai untuk menyebutkan keadaan orang-orang paruh baya yang bertingkah laku seperti remaja. Untuk menjawab tentang puber kedua ini, mari kita bahas apa yang dimaksud dengan arti pubertas yang sesungguhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun