Mohon tunggu...
William Giovanni
William Giovanni Mohon Tunggu... Penulis - Financial Services and Tech Enthusiast

| Financial Services, Tech, and Stock Market Enthusiast | Tukang Ngemil |

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ragam Modus Penipuan, Minta Bantuan untuk Ongkos Pulang

26 Desember 2024   20:26 Diperbarui: 26 Desember 2024   20:26 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam perjalanan menuju Jakarta dari Tangerang, saya memutuskan singgah di rest area tol. Setelah membeli segelas kopi susu di minimarket, tiba-tiba seorang bapak-bapak mendekati saya. Sambil berkata, "Mas, bapak minta ongkos mau pulang ke Serang!".

Sejenak saya terpikir, saat ini ada di rest area menuju Jakarta. Bagaimana mungkin bisa menuju Serang di tol arah Jakarta? Saya berkata, "Maaf!" Kemudian segera berjalan menjauh.

Belum lagi pada kesempatan berbeda, saya berada di area depan komplek perumahan. Sedang menunggu bus Transjakarta, ada seorang ibu-ibu meminta Rp10ribu ongkos pulang ke Bekasi. Karena cukup iba, saya memberikan uang Rp10ribu.

Tidak lama bus itu datang mengantarkan saya ke Jakarta. Pada malam harinya, saya turun di depan komplek perumahan lagi. Tak disangka melihat ada sosok ibu tersebut dengan makan bakso. Saya bertanya, "Gak jadi pulang ke Bekasi? Makan bakso dulu ya" Lantas saya menyadari bahwa saya sudah tertipu, kebaikan hati disalahgunakan.

Itulah dua pengalaman modus penipuan minta ongkos pulang yang saya rasanya. Bagaimana dengan teman-teman sekalian? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun