Mohon tunggu...
William Giovanni
William Giovanni Mohon Tunggu... Penulis - Financial Services and Tech Enthusiast

| Financial Services, Tech, and Stock Market Enthusiast | Tukang Ngemil |

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Penulis Naskah Film Bisa Kaya, Begini Ternyata Caranya

1 Oktober 2024   20:26 Diperbarui: 1 Oktober 2024   20:27 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis seringkali dianggap profesi yang dianggap tidak bisa hidup sejahtera. Namun, ternyata ada yang berbeda dengan profesi penulis naskah film. Sebuah insight menarik yang didapatkan dari talkshow di Ideafest yang berlangsung pada akhir September 2024 di JCC Senayan.

Talkshow bersama Yulia Evina Bhara (Ebe), Irfan Ramli, dan Nauval Yazid membahas penulisan naskah film. Ternyata pada masa kini prosesnya dibuat personalisasi dan disesuaikan dengan keinginan tokoh, bukan apa yang ingin dilakukan. 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Proses pengembangan naskah bisa produser, director, dan script writer. Sehingga lahirnya sebuah cerita untuk produksi film. Sebuah ide bisa direspon oleh sepuluh orang, kemudian berkembang dan diinternalisasi. 

Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) salah satu film yang naskah dikembangan. Tidak hanya sekadar mengikuti rangkaian kutipan cerita dari buku, tetapi dibuat menjadi sebuah roadmap panjangan dengan turunan. Intelektual property menjadi model bisnis dari pengembangan NKCTHI, selain dari film itu sendiri.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Adanya Intelektual property menjadikan seorang penulis naskah film, bisa hidup dengan sejahtera. Tidak hanya film panjang, tetapi bisa dibuat sequel, dan film series.

Bahkan pada masa pandemi NKCTHI memperkenalkan film Story of Kale. Sehingga dapat menyelematkan keuangan perusahaan pada masa pandemi. Hal ini berkat pengembangan oleh tim marketing dan bisnis. Saat ini NKCTHI sudah memiliki tiga film dan sepuluh produk.

Selera penonton film Indonesia berubah. Jika saat ini menemukan diri di dalam film, ada tokoh dan cerita yang related. Bukan hanya sebatas melihat pengalaman orang lain, ketika menonton sebuah film.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun