Ada beragam jenis kopi di Indonesia, terlebih seiring populer kedai kopi kekinian. Namun, ada juga jenis kopi bubuk yang sudah sebelumnya dikenal sejak lama. Saya menemukan sebuah cerita menarik, kopi bubur tertua di Kota Bogor. Kopi Bah Sipit namanya.
Kopi sudah menjadi bagian dari keseharian. Minuman yang jadi pilihan untuk menangkal rasa kantuk. Namun, saya tertarik mengetahui cerita di balik perjalanan, hadirnya Kopi Bah Sipit hingga masih eksis di masa kini.
Berlangsung acara kolaborasi VLogmaya dengan KPK Kompasiasama, acara bincangprener dengan pemilik Kopi Bah Sipit.
Saya menempuh perjalanan dengan KRL Commuter Line, lalu tiba di Stasiun Bogor. Perjalanan dilanjutkan dengan ojek online menuju Jalan Empat no 27, lokasi Kedai Kopi Bah Sipit.
Terlihat sebuah plang dari papan, meja, dan kursi terbuat dari kayu dengan rotan. Memberikan kesan kedai kopi yang memiliki nilai sejarah yang tinggi ala kedai kopi legendaris.
Kemudian saya dan para Kompasianer lainz diajak menuju sisi lain dari area Kedai Kopi Bah Sipit. Ada area halaman rumah yang menjadi tempat Ngopi Bareng Bah Sipit. Tuan rumah Bu Nancy menyambut kami dengan ramah. Mempersilakan duduk dan mencoba kopi bubuk Bah Sipit dalam kemasan sachet kecil. Kopi yang tersedia pilihan tanpa gula dan dengan gula.
Seorang Kompasianer menyarankan saya, menikmati kopi Bah Sipit dengan Roti Gambang. Penasaran dengan citarasanya, akhirnya terceluplah Roti Gambang ke dalam segelas kopi hitam. Terasa nikmat dan ingin mencoba lagi.
Tidak lama berselang, acara bincangpreneur sambil Ngopi Bah Sipit dimulai. Perwakilan dari VLogmaya, Kang Bugi menjelaskan Kopi Bah Sipit sudah ada sejak tahun 1925 di Kota Bogor. Namun, beberapa sempat buka tutup, dikarenakan ada fase belum ada generasi yang meneruskan usaha.
Lalu akhirnya Bu Nancy berkenan melanjutkan usaha yang dibangun oleh kakeknya, sosok ramah yang akrab disapa Bah Sipit oleh warga sekitar. Bu Nancy menjelaskan, dulunya ada berbagi jenis barang yang dijual, salah satunya adalah kopi bubuk.
Bu Nancy mendapatkan kepercayaan untuk meneruskan usaha, tetapi dengan produk yang dijual fokus pada kopi. Inovasi dilakukan membuat Kopi Bah Sipit tetap berkembang dan relevan, menghadirkan kemasan baru kopi bubuk dan ready to drink dalam kemasan botol.
G
Dukungan dari keluarga menjadi hal penting. Sehingga Bu Nancy bisa terus mengembang bisnis, sambil tetap membagi waktu dengan keluarga. Tidaklah mudah menjadi sosok mompreneur, meneruskan usaha kedai kopi.
Beragam upaya dengan menghadirkan inovasi produk dan cara penjualan. Tidak hanya melayani penjualan secara offline. Namun, tersedia juga produk-produk Kopi Bah Sipit secara online. Baik melalui platform e-Commerce, maupun melalui website yang dikelola.
Bu Nancy juga menyampaikan dukungan dari pemerintah daerah juga. Membuat Kopi Bah Sipit makin dikenal. Melalui hadirnya pada pameran UMKM, dalam rangka promosi produk kepada masyarakat.Setelah acara bincangprenuer. Kami mendapatkan kesempatan melihat langsung proses penyajian kopi di kedai. Sebuah pengalaman yang berkesan bagi saya, tidak hanya menikmati kopi. Namun, mendengarkan kisah perjalanan Kedai Kopi Bah Sipit, kopi bubuk tertua di Kota Bogor
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H