Kegiatan triathlon ini terdiri atas: renang antar pulau sejauh 2 km. Peserta berenang dari Gili Air menuju Pantai Sira Lombok Utara, kemudian dilanjutkan dengan bersepeda sejauh 100 km. Lalu, melintasi jalur Senggigi, Kota Mataram hingga Mandalika Lombok tengah, dan dilanjutkan dengan lari 21 km di Mandalika dan mengelilingi Sirkuit Mandalika. Sebuah pengalaman triathlon yang menyenangkan, olahraga sambil menikmati keindahan alam. Memang Wonderful Indonesia sungguhlah, pengalaman sport tourism yang berbeda dan mengagumkan.
Hal yang menarik, total peserta sebanyak 100 peserta. Terdiri atas 60 warga Indonesia dan 40 wisatawan mancanegara dari 18 negara. Saya  bisa membayangkan, jika potensi sport tourism Mandalika. Bisa terus dimaksimalkam potensinnya, bahkan berlangsung kegiatan triathlon lainnya. Hal ini tentu saja, akan menarik lebih banyak wisatawan lokal dan mancanegara.
Pemberdayaan dan Potensi Peningkatan Pendapatan Masyarakat Lokal
Semakin banyaknya wisatawan yang datang ke Mandalika. Tentunya akan memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat lokal. Ada lapangan pekerjaan baru yang terbuka, baik bagi perusahaan besar dan UMKM. Setelah berlangsungnya kegiatan World Superbike (WSBK) 2021 dan triathlon. Para wisatawan perlu mendapatkan informasi. Agar bisa berkunjung juga ke desa wisata yang ada di Mandalika, salah satunya Desa Wisata Sade.
Saat berkunjung ke Desa Wisata Sade, tidak jauh dari Pantai Kuta Mandalika. Para wisatawan akan bisa melihat hasil karya tenun, karya wanita suku Sasak (penduduk yang mendiami Pulau Lombok). Setelah itu para wisawatan, bisa mencoba Nasi Balap, nasi campur dengan bumbu khas suku Sasak. Bahkan Pak Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia pernah memborong kain tenun di Deea Sade pada Mei 2019.
Wisata Budaya Mandalika, Festival Bau Nyale
Selain itu ada festival adat yang unik dari suku Sasak, Festival Adat Bau Nyale. Wisata budata yang hanya Indonesia Aja, para wisatawan bisa ikut serta dalam tradisi menangkap cacing laut. Menurut bahasa Sasak, "bau" artinya menangkap, sedangkan "nyale" merupakan, sejenis cacing laut yang hidup di lubang dan batu karang di bawah permukaan laut. Jadi, tradisi ini secara harfiah berarti menangkap cacing laut.
Ada legenda yang dipercayai oleh masyarakat lokal Mandalika, suku Sasak dan menjadi asal usul nama "Mandalika". Berikut ini kutipan legenda suku Sasak.