Udara yang terasa lebih panas, saya rasakan, saat menunggu kedatangan bus listrik di halte. Hal yang merupakan salah satu dampak langsung yang dirasakan, akibat peningkatan gas emisi karbon. Berdampak pada temperatur bumi yang terus meningkat. Dampaknya perlahan-lahan, udara terasa lebih panas dari waktu-waktu sebelumnya. Saya percaya, teman-teman pernah. Merasakan suhu udara yang terasa lebih panas, saat berada di luar ruangan pada siang hari kan?
Emisi karbon merupakan gas yang dikeluarkan dari hasil pembakaran, senyawa yang mengandung karbon. Contoh dari emisi karbon ialah CO2. Gas pembuangan dari pembakaran bensin, solar, kayu, daun, gas LPG, dan bahan bakar lainnya yang mengandung hidrokarbon.
Emisi karbon merupakan salah satu penyumbang pencemaran udara. Yang berdampak buruk pada kesehatan manusia dan lingkungan.Â
Mewujudkan Net-Zero Emissions
Dalam mewujudkan Net-Zero Emissions, bukan berarti manusia berhenti beraktivitas. Kehidupan keseharian kita secara langsung dan tak langsung, akan memproduksi emisi. Salah satunya aktivitas bernafas, yaitu saat bernafas kita mengeluarkan karbon dioksida.
Karbon dioksida yang dihasilkan manusia, syukurlah bisa diserap oleh tumbuh-tumbuhan. Proses fotosintesis pada tumbuhan memerlukan karbon dioksida. Namun, bagaimana dengan gas karbon hasil dari penggunaan bahan bakar dari kendaraan?
Ya, peranan kita sebagai masyarakat menjadi penting. Jika memungkinkan, bepergian dengan berjalan dan menggunakan kendaraan umum. Sehingga tidak semakin banyak, gas emisi dari kendaraan yang dihasilkan. Bahkan seperti bagian awal tulisan ini. Jika sedang bepergian di seputaran daerah Blok M-Balai Kota, tidak ada salahnya menggunakan bus listrik Transjakarta.
Saat kita menggunakan bus listrik Transjakarta, kita sudah turut serta dalam mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Hal kecil yang dilakukan bersama-sama, secara terus menerus dan konsisten. Tentunya akan berkontribusi besar dalam mewujudkan Net-Zero Emissions pada tahun 2060. Saya sudah berkontribusi, bagaimana dengan teman-teman?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H