Mohon tunggu...
William Giovanni
William Giovanni Mohon Tunggu... Penulis - Financial Services and Tech Enthusiast

| Financial Services, Tech, and Stock Market Enthusiast | Tukang Ngemil |

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Rencana Kerja "Nakhoda Baru" Bappenas

5 September 2016   23:25 Diperbarui: 5 September 2016   23:36 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau yang lebih dikenal dengan Bappenas awalnya asing bagi saya. Lembaga negara yang saya tak tahu ternyata ada, tapi tugasnya apa saja. Seolah luput dari pemberitaaan, apa peran Bappenas dalam pemerintahan. Saya mulai menyadari adanya Bappenas saat ada reshuffle Kabinet Kerja oleh presiden Joko Widodo.

Kini "nakhoda baru" Bappenas dipimpin Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro. Pak Bambang sosok yang tak asing bagi saya, posisi Menteri Keuangan dijabat sebelumnya. Bukan posisi yang main-main tentunya, pak Joko Widodo tentu memilih pembantu tugas presiden dengan serius. Terlebih kebijakan Tax Amnesty, salah satu dari hasil kerja pak Bambang sewaktu menjabat menteri keuangan.

Dari pak Bambang Brodjonegoro saya memahami peran penting Bappenas dalam pemerintahan. Pada Senin, 29 Agustus 2016 malam hari, direncanakan bincang bersama pak Bambang Brodjonegoro di Kantor Bappenas. Namun sampai jam 19.00 beliau belum tiba, akhirnya menjelang jam 19.30 pak Bambang hadir di Kantor Bappenas dan berkumpul bersama kami.

Sayapun terkejut sekaligus kagum, pak Bambang sebelumnya ternyata ada di Gedung DPR untuk pembahasan anggaran. Dari sini saya mulai berpikir, sepenting apa peran Bappenas sampai dilibatkan dalam pembahasan anggaran bersama DPR?

Pesertapun makan malam bersama dengan pak Bambang, sambil acara bincang dimulai. Pak Bambang mengawali acara diskusi dengan penjelasan sejarah Bappenas.

[caption caption="Kepala Bappenas, Bambang Brojonegoro"][/caption]Peran penting Bappenas untuk menyamakan ritme pembangunan daerah agar sesuai dengan rencana pembangunan nasional.

Tugas Bappenas adalah menyelaraskan rencana jangka panjang pembangunan yang dibuat presiden dengan rencana jangka menengah. Misalnya: 

1. "Bagaimana cara agar masyarakat Indonesia tidak mengalami 'Middle Income Trap'?" Bappenas yang menyusun rencana yang bisa dilakukan pemerintah. Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin baik.

2. Rencana Indonesia menjadi negara berbasis sektor jasa, bukan lagi komoditas. Dengan harga komoditas yang tak menentu, saatnya Indonesia tak lagi bergantung pada komoditas.

Tujuannya untuk pengembangan industri padat karya, terutama industri manufaktur. Industri manufaktur menyerap tenaga kerja, ada industri ada juga kesempatan kerja. Dengan adanya kesempatan kerja, pengangguran berjurang, dan berdampak pada berkurangnya kesenjangan ekonomi.

Terutama industri manufaktur di bidang mode pakaian, pak Bambang memberikan contoh Zara dan Uniqlo. Pakaian Zara dan Uniqlo dengan desain yang menarik, namun sebenarnya produksinya pabrikan biasa.

Tak sekedar kesempatan kerja dari pihak luar sebagai investor, pak Bambang berharap juga semakin banyak pengusaha di Indonesia. Tentu tak sekedar rencana, rencana tahunanpun disiapkan untuk mewujudkan rencana jangka menengah dan rencana jangka panjang.

Dengan acara bincang dan diskusi dengan pak Bambang Brodjonegoro sebagai nakhoda baru Bappenas. Sayapun kini memahami peranan penting Bappenas di pemerintahan, perencanaan pembangunan sangat diperlukan.

[caption caption="Bincang Tokoh Bersama Kepala Bappenas"]

[/caption]Teringat akan ungkapan, "Jika kita gagal membuat rencana, kita sedang merencanakan kegagalan". Rencana adalah langkah awal, menjadi panduan dalam pelaksanaan pembangunan Indonesia. Selamat "kerja, kerja, kerja" pak Bambang di Bappenas!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun