Program Daya dilakukan secara berkelanjutan dan terukur. Awalnya saya tak percaya ada bank dengan program pemberdayaan masyarakat. Namun ketika membaca sebuah buku berjudul “Untuk Hidup yang Lebih Berarti:Sosok Inspiratif untuk Dayakan Indonesia” dengan tebal 190 halaman.
Buku bercover jingga tambah menarik untuk dibaca, karena ditulis oleh 20 orang blogger Kompasiana. Tentu saat menulis pengalaman masyakat yang mengikuti program Daya dilakukan dengan hati. Tidak sekedar menulis, namun ada arti dalam setiap tulisannya.
Dua puluh sosok dengan kisah yang beragam, seperti Bu Milda Fitriawati sebagai kader kesehatan. Lewat program Daya dengan kegiatan Daya Sehat Sejahtera . Bu Milda bisa memberi edukasi tentang cara mendeteksi kanker payudara dengan “SADARI” dan Cuci Tangan Pakai Sabun. Hal sederhana yang dilakukan Bu Milda dengan dukungan dari program Daya . Bermitra dengan Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) dan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (bu Milda mengikuti pelatihan selam 160 jam. Sebagai kader kesehatan, hidup bu Milda menjadi lebih berarti karena memberikan manfaat bagi orang lain. Tak luput atas kontribusi adanya progr am Daya dari Bank BTPN.
Sosok yang tak kalah menariknya bagi saya .Nasabah bank BTPN yang mengikuti program Daya Tumbuh Usaha bernama pak Bodro Irawan. Menjalani usaha fotokopi dilakukan pak Bodro untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Pekerjaan sebagai “tukang fotokopi” dilakukan pak Bodro dengan tekun dan disiplin. Sampai suatu kesemapatan dating, saat pak Bodro menjadi mitra bank BTPN. Pak Bodro mengikuti program Daya dengan salah satu pilar Daya Tumbuh Usaha. Pak Bodro selain menerima permodalan juga memberikan pembinaan bagi nasabah. Mulai dari pelatihan pengelolaan keuangan, pelayanan kepada nasabah, pemasaran, manejemen sumber daya manusia dan berbagai pelatihan lainnya yang membuat usahanya semakin berkembang.
Tidak sampai di situ pak Bodro ikut memberdayakan orang lain dengan membuka kursus komputer gratis. Usaha fotokopi dan kursus komputer bisa berjalan bersamaan, serta mendapatkan dukungan dari istri pak Brodo Pelanggan fotokopi pak Bodro sebagian besar adalah guru. Pak Bodroingin agar guru bisa memanfaatkan teknologi untuk menunjang proses belajar-mengajar, generasi muda menguasai keterampilan computer, dan perkembangan usaha yang seiring perkembangan aplikasi komputer.
Dengan mengikuti program Daya Tumbuh Usaha, pak Bodro bisa memanjukan usahanya dan bermanfaat bagi orang laind engan menyediakan kursus computer gratis. Belum usai sosok inpiratif yang menarik bagi saya. Bu Dian Novalia pemilik usaha batik bermotif Kliwed di daerah Trusmi (Sentra Batik Cirebon). Usaha yang dijalani Bu Dian secara turun temurun dari sang kakek buyut. Sampai suatu saat tetangga bu Dian bernama Zhuhro memperkenalkan bu Dian pada program Daya Tumbuh Komunitas
Sekalipun awalnya ogah-ogahan namun akhrinya bu Dian mengikuti program Daya Tumbuh Komunitas. Bersama dengan ibu-ibu lain penuh dengan canda tawa, tak hanya itu anggota komunitas diberikan pelatihan desain batik. Pada bulan Novermber 2015 terselenggara pameran yang diadakan Bank BTPN, Bersama dengan Sembilan perajin batik lainnya di Desa Kalitengah. Bu Dian tergabung dalam komunitas Pekauman Jaya Batik.
Melalui kegiatan program Daya Tumbuh Komunitas, bu Dian mendapatkan banyak pelajaran seperti perlindungan kerja. Pengelolaan keuangan yang baik, untuk memisahkan keuangan batik dan keuangan rumah tangga. Informasi di luar kesehatan, tentang pola makan sehat juga didapatkan dari mengikuti program Daya Tumbuh Komunitas. Tak hanya pelatihan dan informasi, pemasaran hasil usaha dan promosi lewat pameran juga dilakukan.
Dalam pameran Selendang Mayang pada dua hari menjelang Idul Fitri yang diakan bank BTPN, Bu Dian juga turut berpartisipasi dalam ajang Indonesia Banking Expo 2015, di mana Bank BTPN menyeidakn ruang menampilkan hasil karya UKM. Menjadi semakin berkesan karena saya saat acara Indonesia Banking Expo 2015 juga hadir dan melihat secara langsung hasil karya UKM yang ada di stand Bank BTPN.