Mohon tunggu...
William Giovanni
William Giovanni Mohon Tunggu... Penulis - Financial Services and Tech Enthusiast

| Financial Services, Tech, and Stock Market Enthusiast | Tukang Ngemil |

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Acara Inspiratif Social Entepreneur: Big Bang! Show

1 Desember 2015   17:39 Diperbarui: 1 Desember 2015   18:43 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sabtu pagi saat yang tepat untuk bangun tidur agak siang. Namun saya Sabtu pagi memutuskan pergi ke Kompas TV. Berawal dari postingan di Grup Facebook KOMik Kompasiana. Ada acara gathering, namun yang menjadi menarik bukan sekedar gathering biasa. Gathering Big Bang Show!. (Sekilas saya teringat Big Band bukannya nama boyband di Korea ya?). Setelah membaca dengan seksama ternyata acara tentang kewirausahaan.

Saya bergegas mendaftarkan diri dan bersyukur. Saya terpilih sebagai peserta yang mengikuti gathering Big Bang! Show. Saya tentu penasaran apa bedanya acara Big Bang! Show dengan acara kewirausahaan di tv tetangga? Pagi hari jam 7 pagi saya sudah berangkat dari Tangerang. Dengan menaiki ojek online akhirnya jam 8 pagi, saya sudah sampai di Stasiun Serpong.

Namun malang tak dapat ditolak, kereta Serpong-Tanah Abang yang saya tumpangi mendadak mati lampu. Akhirnya kereta harus diperbaiki dan penumpang diminta pindah ke kereta Parung Panjang-Tanah Abang. Cukup lama menunggu kereta, sekitar 20 menit saya menunggu. Akhirnya keretapun dating. Dalam perjalanan saya berdiri, namun suatu kali saya melihat ke jendela dan melihat Kriko, maskot Kompasiana di kereta. Apakah ini pertanda sesuatu yang baik?

Akhirnya jam 9.15 saya sampai di Stasiun Palmerah, segera dengan ojek konvensional menuju ke Kompas TV. Untunglah jam 9.30 saya sudah sampai di Studio Gold, Kompas TV. Sudah cukup ramai yang datang. Saya segera duduk dan mengisi daftar kehadiran. Sambil berbincang-bincang dengan rekan-rekan peserta lain

Akhirnya jam 11 tepat para peserta dipersilahkan masuk ke studio Gold Kompas TV. Akhirnya dijelaskan acara Big Bang Show. Bing Bang Show, acara yang menghadirkan profil Wirausaha Sosial (Social Enterpreneur),

“Social Entepreneur, sekilas akan aneh istilah ini. Hal sosial dan kewirausahaan digabungkan? Bukankah hal sosial biasa dilakukan dengan sumbangan? Sedangkan kewirausahaan bersifat komersial?” tanya saya dalam hati.

Akhirnya pertanyaan saya terjawab. Acara Big Bang! Show dengan menghadirkan mentor seperti mas Andy Noya, Mba Verocina Colodam, Mas Billy Boen, mas Arto Soebiantoro, dan mas Danton Sihombing. Di awal dengan tayangan yang menggambarkan cuplikan acara Big Bang! Show, saya mulai memahami seperti apa acara ini.

 

 

Contoh sederhana social entrepreneur, ide pembuatan tambak lele. Sekilas seperti usaha biasa, namun ada hal menjadikannya berbeda. Mas Anang pemilik tambang ikan lela saat mencari investor, kemudian dari modal usaha yang ditanamkan akan mendapatkan Bunga sampai jangka waktu tertentu.

Mas Andy Noya menjelaskan acara Big Bang! Show mengangkat kisah para wirausaha sosial, yang memberdayakan masyarakar sekitar. Ada tujuan dari acara Big Bang! Show untu k menyebarkan virus menciptkan lapangan pekerjaan, bukan pencari kerja.

Dilanjutkan dengan mba Verocina Colodan menjelaskan acara Big Bang! Show. Mba Veronica menjelaskan bahwa social entrepreneur adalah misi sosial dengan bungkus usaha yang berdampak sosial pada masyarakat.

 

Mas Billy Boen turut menjelaskan tentang Young On Top, berawal dari hal sosial. Sampai akhirnya mas Andy Noya memberi saran. Agar kegiatan sosial sustain harus ada kegiatan usaha, Akhirnya Young On Top menjadi PT YOT Nusantara. Mas Billy juga mencerita di usia ke 29 menemukan panggilan hidupnya. Karena sebuah email dari pembaca buku Young On Top. Akhrinya mas Billly di posisi yang cukup tinggi di perusahaan, memilih menjadi pengusaha. Pesan dari mas Billy, jika ingin mengubah dunia. mulaikah perubahan dari hal sekecil apapun

 

 

 

Dilanjutkan pembahasan brand oleh mas Arto Soebiantoro. Mas Arto sudah menulis buku tentang tahapan membangun brand. Brand bukan hanya milik perusahaan besar, tetapi dimulai dari usaha skala kecil. Di Indonesia setiap tahunnya 40.000 brand dari kuaci sapai dengan hotel. Brand yang membedakan produk/jasa yang satu dengan yang lainnya.

Mas Danton Sihombing juga ikut menjelaskan bahwa brand dimulai dari hal yang kecil. Budaya kerja termasuk dalam komponen sebuah brand. Tentu saja social entrepreneur juga harus memiliki brand pada produk dan jasanya.

Ingin membangun wirausaha sosial tentu sangat harus dengan rencana, Bukan hal nekat, namun calculated risk menurut mas Billy Boen. Dalam membangun brand juga ternyata proses paling panjang adalah fase impian, penjelasan dari mas Arto.

Ternyata memang menjadi pengusaha tidak mudah, namun dengan niat yang kuat untuk bermanfaat bagi masyarakat. Tentu semua hal akan dilalui untuk membangun wirausaha sosial. Lewat acara Big Bang! Show kita bisa mendapatkan kisah dan inspirasi untuk membangun wirausaha sosial.

Ingin tahu seperti apa acara Big Bang! Show? Bisa ditonton setiap hari Minggu jam 20.00. Saya pribadi sudah menonton, ada pengusaha helm anti begal. Sederhana hasil karyanya, namun ada manfaat lebih yang ditawarkan.

 

 

Acara gathering diakhiri dengan foto bersama pesert dan para mentor Big Bang! Show. Terima kasih Kompasiana dan Kompas TV atas acara yang seru dan inspiratif! :)

[Setelah acara Gathering Big Bang! Show, sebelum meninggalkan studio Gold Kompas TV ternyata ada tak sengaja bertemu dengan teman saya. Saya tidak menyangka teman saya akan tampil di acara Big Bang! Show. Setahun tidak berjumpa.

 

Teman saya menjual makanan unik bernama "Brownies Manten". Kira-kira apa ya wirausaha sosial yang dilakukan teman saya? Saya juga penasaran, jadi tidak sabar menonton tayangan Big Bang! Show yang ada teman saya]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun