Mohon tunggu...
Tegar Herlambang
Tegar Herlambang Mohon Tunggu... Penulis - Research | Education Observer | Public Health | Legal Observer

Hidup untuk kebaikan serta kebermanfaatan sebagai wujud refleksi penerimaan dan rasa syukur dari sesuatu yang telah kita butuhkan bukan sekedar yang kita inginkan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Desas-desus Kejanggalan Expo Campus

14 Maret 2020   20:11 Diperbarui: 14 Maret 2020   20:10 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Expo Campus menjadi kegiatan yang ngetrend, bukan karena apa-apa tapi katanya dapat menambah wawasan baru tentang kampus oleh kakak kelas yang telah menjadi mahasiswa. Banyak sekali yang tergiur dengan kegiatan tersebut, apalagi dapat berjumpa kakak kelas yang ganteng/cantik menggunakan almamater kampusnya.

Tujuan utama dari kegiatan expo campus secara umum ialah mempertemukan alumni yang telah masuk perguruan tinggi dengan siswa-siswi yang masih bersekolah, perguruan tinggi di expo campus dapat memberikan informasi tentang pendidikan di kampus tersebut sekaligus sebagai media untuk menjaring calon mahasiswa dan branding perguruan tinggi tersebut.

Pada stand-stand perguruan tinggi yang dipamerkan ke siswa-siswi terutama murid Sekolah Menengah Atas(SMA), Sekolah Menengah Kejuruan(SMK), atau Madrasah Aliyah Negeri(MAN) bisa mendapatkan banyak hal tentang kampus, hanya dalam satu lokasi siswa-siswi dapat menemukan banyak perguruan tinggi sebagai bahan pertimbangan mana perguruan tinggi yang tepat untuk dipilih.

Saking hebohnya kegiatan ini, banyak yang tidak merasakan adanya kejanggalan.

Kejanggalan? Ya, rata-rata pengisi materi dalam expo campus adalah mahasiswa baru(maba) yang belum benar-benar mengetahui karakteristih hingga keunggulan yang dimiliki kampus tersebut. Inilah yang menjadi kejanggalan dalam sebuah kegiatan, tidak ada salahnya menyelenggarakan kegiatan expo campus, namun lebih baik yang memberikan materi atau informasi adalah mahasiswa minimal semester dua yang benar-benar telah mengenal kampusnya.

Jangan sampai kegiatan yang harusnya bermutu dan bermanfaat menjadi ajang eksistensi belaka, yang saling mengunggulkan kampusnya tanpa memberitahu kekurangan kampus tersebut. Jika ditegur, maka jawabannya pasti "kakak semester dua itu sibuk dan full kegiatan, maka dari itu expo campus kami yang pegang" dan jawaban itu bisa ditebak. Padahal, tidak semua mahasiswa semester 2 itu sibuk serta kuliah itu tidak seminggu full.

Penulis harap, kegiatan seperti expo campus dapat dibenahi lagi, agar nantinya tidak ada kekeliruan dalam menyampaikan informasi mengenai kampus yang takutnya membuat calon mahasiswa mendatang kecewa dengan kampus yang ia pilih hanya gara-gara tergiur saat expo campus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun