Guru adalah kunci utama dalam sekolah. Kesuksesan murid juga tanggungjawab seorang guru, bagaimana seorang guru bisa menyalurkan ilmunya agar bisa diterima oleh murid dengan baik.
Karakteristik seorang guru berbeda-beda, mulai karakter yang enjoy dalam mendidik hingga yang memilah-milah.
Seorang guru harus bisa mengayomi seluruh muridnya, tidak ada yang dibeda-bedakan dan harus bisa memberi wejangan yang baik untuk muridnya, bukan memberikan ocehan yang tidak bermutu.
Maka dari itu, perlunya pendidikan khusus untuk para calon guru yang akan terjun kelapangan, agar tidak mengecewakan sang murid atau bahkan menghancurkan kepribadian murid. (Koko Egar)
Sekolah adalah wahana menimba ilmu pengetahuan, baik akademik maupun non-akademik. Sekolah bukan ajang peracunan otak dengan hal yang buruk.
Baik ilmu pengetahuan hingga kepribadian murid diajarkan dalam sekolah, tanggungjawab guru sebagai orangtua murid harus kooperatif dalam mengajar. Murid harus merasakan senang bersekolah, bukan minder atau takut karena gara-gara guru yang tidak bisa merangkul murid.
Guru tidak harus selalu lembut dalam memberikan wejangan, penguatan mental juga perlu, tapi bukan dengan cara menjatuhkan dan atau mengolok-olok murid.
Marilah kita menjadi guru yang bermutu, dari kualitas dan kuantitas. Guru yang cerdas memang baik, namun guru yang bisa merangkul muridnya dengan rasa kasih sayang jauh lebih baik.
Ulasan ini bukan untuk menjatuhkan seorang guru, namun ulasan ini untuk koreksi guru yang mengajar, baik di PAUD sampai Perguruan Tinggi.
Penulis harap, guru bisa memfasilitasi murid dengan baik, guru harus memiliki mental yang kuat dan harus bisa mengontrol emosi. Emosi saat kegiatan belajar mengajar akan memperburuk keadaan dan akan membuat murid menjadi kurang semangat belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H