Kerokan berasal dari bahasa Jawa "kerok" yang berarti menggaruk. Kata ini mendapat imbuhan --an yang merupakan kata kerja, jadi "kerokan" sama dengan menggaruk.
Tidak diketahui pasti awal mula kerokan ini muncul, sebab kerokan tidak hanya ada di Indonesia, di beberapa negara asia kerokan memiliki nama yang berbeda. Cao Giodi di Vietnam, Goh Kyol di Kamboja, dan di Cina disebut Gua Sua.
Kebanyakan orang Indonesia kerokan untuk mengobati masuk angin, kembung, pusing, dan lainya. Dengan alat yang sederhana membuat kerokan populer di masyarakat Indonesia.
Kita hanya membutuhkan uang koin (benggol), dan minyak zaitun, minyak telon sebagai pelicinnya. Tapi lebih baik kita menggunakan Balsem Lang untuk pelicinnya, karena dengan kehangatannya akan lebih efektif mengobati masuk angin.
Cara melakukan kerokan pasti kalian sudah tau. Ya, kita hanya perlu menggaruk atau menggosok uang logam ke badan yang sudah di olesi Balsem Lang sebelumnya hingga kulit memerah.
Bicara soal kerokan ternyata ada sebagian orang kreatif yang menggunakan metode kerokan untuk melukis. Bukan melukis sebenernya mungkin, lebih tepatnya kerokan dengan membentuk pola.
Polanya pun tidak biasa dan cenderung membuat saya pribadi, atau bahkan kalian tertawa.
Kita lihat gambarnya di bawah ini.
#Pola 1