Labuhanbatu - Hujan deras diperkirakan sejak pukul 18.30 WIB hingga menjelang pukul 21.00 WIB pada hari Kamis tanggal 12 September 2024, mengakibatkan sejumlah wilayah di inti kota Rantauprapat, Labuhanbatu, Sumut kebanjiran.
Selain rumah warga, gedung sekolah, fasilitas umum juga rumah ibadah khususnya di sekitaran jalan Urip Sumoharjo menuju simpang enam Rantauprapat, digenangi air hingga ketinggian 80 centimeter.
Amatan, Kamis, 12 September 2024 malam, ruas jalan utama di inti kota seperti gang Surau, jalan Abdurrahman, jalan Gatot Subroto, jalan Ahmad Dahlan, jalan Durian, jalan Imam Bonjol dan sekitarnya, tergenang air hingga ketinggian mencapai 50 centimeter.
Untuk disejumlah jalan wilayah terbilang rendah, air disebabkan derasnya hujan, menyebabkan sejumlah rumah warga tergenang hingga kebagian dalam ruangan.
Halaman dalam Yayasan PPR jalan Urip Sumoharjo dan musala At-Taqwa jalan Abdurrahman dimasukin air bercampur sampah. Parahnya, kediaman milik Upik (66) di jalan Abdurrahman, ketinggian air mencapai 1 meter.
Menurut sejumlah warga ditemui, banjir yang melanda sekitaran wilayah itu jika musim penghujan, telah terjadi berpuluh tahun lamanya dan hingga kini semakin parah.
Pengakuan Upik, kondisi itu telah berulangkali disampaikan kepada pihak pemerintahan maupun anggota DPRD, baik secara lisan maupun ketika dilakukan pertemuan. Namun, belum terlihat adanya perubahan hingga kini.
Hal senada diutarakan Ahong (54) warga jalan Surau, Lingkungan Sudirman. Walau rumahnya telah dilakukan penimbunan agar tinggi, tetapi air tetap menerobos ke dalam rumahnya
"Padahal sudah saya tinggikan hampir 40 centimeter, tapi air tetap masuk juga. Kami heran, kenapa kondisi ini belum juga dapat diatasi," ujarnya.
Keluhan yang sama disampaikan Robet (56) warga jalan Ahmad Dahlan. Jika jalanan digenangi air, maka dipastikan bagian dalam kediamannya pun menjadi korban ketika kendaraan melintas dan airnya meluap ke rumahnya.