Mohon tunggu...
Koko Komarudin
Koko Komarudin Mohon Tunggu... Musisi - Music Producer and Artist Management EOB5 Official

Saya adalah seorang jurnalis dengan minat mendalam dalam penulisan berita dan riset. Memiliki kecenderungan perfeksionis, saya selalu berusaha memberikan hasil terbaik dalam setiap tulisan, dan lebih memilih mengerjakan hal-hal secara mandiri untuk memastikan setiap detail tercapai dengan sempurna. Kejujuran, kreativitas, dan disiplin adalah nilai-nilai yang saya pegang teguh, dan saya senantiasa menantang diri sendiri untuk berkembang dan mencapai hal-hal baru. Di luar dunia jurnalisme, saya juga aktif di industri musik sebagai produser musik dan manajer artis. Saya telah menciptakan beberapa lagu dan mengembangkan karier penyanyi serta grup vokal, yang memperkaya pengalaman saya dalam dunia seni. Saya percaya bahwa kreativitas bisa datang dari berbagai bidang, dan saya berusaha untuk selalu memadukan pengalaman akademik dan dunia nyata dalam setiap karya saya. Selain menulis dan musik, saya juga gemar membaca buku dan, belakangan ini, menghabiskan waktu dengan bermain game untuk melatih fokus dan strategi. Saya berharap bisa terus menginspirasi orang lain lewat tulisan saya, sekaligus menjadi sosok yang dapat diandalkan dalam berbagai proyek yang saya jalani.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kurikulum Merdeka dan Zonasi PPDB Dievaluasi: Akhir dari Kebijakan Kontroversial?

10 Januari 2025   20:46 Diperbarui: 10 Januari 2025   08:51 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Abdul Mu'ti, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (sumber : melintas.id)

Kebijakan pendidikan di Indonesia kembali menjadi sorotan setelah Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, mengumumkan rencana mengevaluasi beberapa program utama, termasuk Kurikulum Merdeka, PPDB Zonasi, dan penghapusan Ujian Nasional (UN). Langkah ini menuai berbagai reaksi, dari harapan besar hingga kekhawatiran akan perubahan sistem yang belum sepenuhnya dimengerti masyarakat.

Apa yang Salah dengan Kurikulum Merdeka?

Kurikulum Merdeka diperkenalkan untuk memberikan fleksibilitas kepada sekolah dan siswa dalam menentukan cara belajar. Namun, sejumlah pendidik dan orang tua mengeluhkan kesenjangan implementasi di lapangan. Beberapa sekolah di daerah terpencil merasa kesulitan menyesuaikan diri karena minimnya fasilitas dan pelatihan yang memadai.

"Konsepnya bagus, tapi pelaksanaannya berat bagi sekolah dengan sumber daya terbatas," ujar Lita, seorang guru di daerah pedalaman.

PPDB Zonasi: Solusi atau Masalah Baru?

PPDB Zonasi dirancang untuk memastikan pemerataan pendidikan, tetapi pelaksanaannya sering kali menciptakan kontroversi. Orang tua mengeluhkan ketidakadilan karena anak-anak yang memiliki nilai tinggi sering kali tidak diterima di sekolah favorit hanya karena jarak rumah yang jauh.

"Anak saya sudah belajar keras, tapi tidak masuk sekolah impian hanya karena aturan zonasi," keluh Anwar, seorang wali murid.

Kembalinya Ujian Nasional: Sebuah Solusi?

Penghapusan UN awalnya dipuji karena dianggap mengurangi tekanan berlebihan pada siswa. Namun, evaluasi berbasis sekolah ternyata menimbulkan masalah baru, seperti perbedaan standar penilaian yang tidak merata. Wacana kembalinya UN kini dipertimbangkan sebagai cara untuk memastikan standarisasi hasil belajar di seluruh Indonesia.

Apa Kata Pakar Pendidikan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun