Mohon tunggu...
Koko Komarudin
Koko Komarudin Mohon Tunggu... Musisi - Music Producer and Artist Management EOB5 Official

Saya adalah seorang jurnalis dengan minat mendalam dalam penulisan berita dan riset. Memiliki kecenderungan perfeksionis, saya selalu berusaha memberikan hasil terbaik dalam setiap tulisan, dan lebih memilih mengerjakan hal-hal secara mandiri untuk memastikan setiap detail tercapai dengan sempurna. Kejujuran, kreativitas, dan disiplin adalah nilai-nilai yang saya pegang teguh, dan saya senantiasa menantang diri sendiri untuk berkembang dan mencapai hal-hal baru. Di luar dunia jurnalisme, saya juga aktif di industri musik sebagai produser musik dan manajer artis. Saya telah menciptakan beberapa lagu dan mengembangkan karier penyanyi serta grup vokal, yang memperkaya pengalaman saya dalam dunia seni. Saya percaya bahwa kreativitas bisa datang dari berbagai bidang, dan saya berusaha untuk selalu memadukan pengalaman akademik dan dunia nyata dalam setiap karya saya. Selain menulis dan musik, saya juga gemar membaca buku dan, belakangan ini, menghabiskan waktu dengan bermain game untuk melatih fokus dan strategi. Saya berharap bisa terus menginspirasi orang lain lewat tulisan saya, sekaligus menjadi sosok yang dapat diandalkan dalam berbagai proyek yang saya jalani.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

No Buy Challenge 2025: Cara Netizen 'Melawan' Kebijakan Pemerintah yang Dianggap Beratkan Hidup!

5 Januari 2025   21:49 Diperbarui: 5 Januari 2025   21:51 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
No Buy Challenge 2025: Cara Netizen 'Melawan' Kebijakan Pemerintah yang Dianggap Beratkan Hidup! (sumber : first media.com)

Gerakan ini muncul sebagai respons langsung terhadap beberapa kebijakan pemerintah yang dianggap kontroversial, seperti:

1. Kenaikan Tarif Dasar Listrik

Pada awal 2025, pemerintah mengumumkan kenaikan tarif listrik untuk pelanggan rumah tangga kecil. Banyak masyarakat yang merasa kebijakan ini tidak adil, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi pascapandemi.

2. Penerapan Pajak Baru pada Barang Kebutuhan

Pajak tambahan pada barang kebutuhan sehari-hari, seperti sembako dan produk kebersihan, juga menjadi sorotan. Kebijakan ini dianggap menambah beban masyarakat kelas menengah ke bawah.

3. Pengurangan Subsidi BBM

Pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM) memicu kenaikan harga transportasi dan barang kebutuhan lainnya. Dampaknya langsung dirasakan oleh masyarakat yang bergantung pada kendaraan pribadi atau jasa logistik.

---

Mengapa No Buy Challenge Begitu Menarik?

Netizen Indonesia dikenal kreatif dalam menanggapi isu-isu sosial dan ekonomi. Tantangan ini menjadi populer karena beberapa alasan:

Sederhana dan Relatable

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun