Metode ini menghasilkan perubahan besar. Anak-anak yang awalnya dianggap "sulit diajar" menunjukkan peningkatan signifikan dalam keterampilan akademik dan sosial. Keberhasilan Casa dei Bambini segera menarik perhatian para pendidik dan tokoh masyarakat di seluruh Italia, bahkan dunia.
---
Penerimaan dan Tantangan Internasional
Setelah keberhasilan sekolah pertamanya, Maria Montessori mulai menyebarkan metode pendidikannya ke berbagai negara. Ia menulis buku, memberikan pelatihan kepada guru, dan mendirikan sekolah-sekolah Montessori di Eropa, Amerika, dan Asia. Metodenya diterima dengan baik karena dianggap revolusioner dalam cara mendidik anak-anak.
Namun, Maria juga menghadapi kritik. Beberapa pendidik tradisional menganggap metodenya terlalu bebas dan kurang disiplin. Selain itu, situasi politik di Eropa pada awal abad ke-20, termasuk naiknya fasisme di Italia, memaksanya meninggalkan negara asalnya. Meski begitu, ia terus mempromosikan metode Montessori dari pengasingannya di Spanyol dan kemudian di India.
---
Warisan yang Berkelanjutan
Hingga akhir hidupnya, Maria Montessori berdedikasi untuk pendidikan. Ia meninggal pada 6 Mei 1952 di Belanda, tetapi warisannya terus hidup. Hari ini, metode Montessori digunakan di lebih dari 20.000 sekolah di seluruh dunia, dari pendidikan anak usia dini hingga sekolah menengah.
Metode ini telah terbukti tidak hanya bermanfaat untuk anak-anak biasa, tetapi juga untuk anak-anak berbakat, anak berkebutuhan khusus, dan anak-anak dari berbagai latar belakang budaya. Banyak tokoh terkenal, seperti Larry Page dan Sergey Brin (pendiri Google), Jeff Bezos (pendiri Amazon), dan Anne Frank, adalah alumni sekolah Montessori.
---
Pelajaran dari Kehidupan Maria Montessori