Mohon tunggu...
Koko Komarudin
Koko Komarudin Mohon Tunggu... Musisi - Music Producer and Artist Management EOB5 Official

Saya adalah seorang jurnalis dengan minat mendalam dalam penulisan berita dan riset. Memiliki kecenderungan perfeksionis, saya selalu berusaha memberikan hasil terbaik dalam setiap tulisan, dan lebih memilih mengerjakan hal-hal secara mandiri untuk memastikan setiap detail tercapai dengan sempurna. Kejujuran, kreativitas, dan disiplin adalah nilai-nilai yang saya pegang teguh, dan saya senantiasa menantang diri sendiri untuk berkembang dan mencapai hal-hal baru. Di luar dunia jurnalisme, saya juga aktif di industri musik sebagai produser musik dan manajer artis. Saya telah menciptakan beberapa lagu dan mengembangkan karier penyanyi serta grup vokal, yang memperkaya pengalaman saya dalam dunia seni. Saya percaya bahwa kreativitas bisa datang dari berbagai bidang, dan saya berusaha untuk selalu memadukan pengalaman akademik dan dunia nyata dalam setiap karya saya. Selain menulis dan musik, saya juga gemar membaca buku dan, belakangan ini, menghabiskan waktu dengan bermain game untuk melatih fokus dan strategi. Saya berharap bisa terus menginspirasi orang lain lewat tulisan saya, sekaligus menjadi sosok yang dapat diandalkan dalam berbagai proyek yang saya jalani.

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Dr. Maria Montessori: Pionir Pendidikan Anak yang Mengubah Dunia

5 Januari 2025   06:31 Diperbarui: 5 Januari 2025   21:52 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Metode ini menghasilkan perubahan besar. Anak-anak yang awalnya dianggap "sulit diajar" menunjukkan peningkatan signifikan dalam keterampilan akademik dan sosial. Keberhasilan Casa dei Bambini segera menarik perhatian para pendidik dan tokoh masyarakat di seluruh Italia, bahkan dunia.

---

Penerimaan dan Tantangan Internasional

Setelah keberhasilan sekolah pertamanya, Maria Montessori mulai menyebarkan metode pendidikannya ke berbagai negara. Ia menulis buku, memberikan pelatihan kepada guru, dan mendirikan sekolah-sekolah Montessori di Eropa, Amerika, dan Asia. Metodenya diterima dengan baik karena dianggap revolusioner dalam cara mendidik anak-anak.

Namun, Maria juga menghadapi kritik. Beberapa pendidik tradisional menganggap metodenya terlalu bebas dan kurang disiplin. Selain itu, situasi politik di Eropa pada awal abad ke-20, termasuk naiknya fasisme di Italia, memaksanya meninggalkan negara asalnya. Meski begitu, ia terus mempromosikan metode Montessori dari pengasingannya di Spanyol dan kemudian di India.

---

Warisan yang Berkelanjutan

Hingga akhir hidupnya, Maria Montessori berdedikasi untuk pendidikan. Ia meninggal pada 6 Mei 1952 di Belanda, tetapi warisannya terus hidup. Hari ini, metode Montessori digunakan di lebih dari 20.000 sekolah di seluruh dunia, dari pendidikan anak usia dini hingga sekolah menengah.

Metode ini telah terbukti tidak hanya bermanfaat untuk anak-anak biasa, tetapi juga untuk anak-anak berbakat, anak berkebutuhan khusus, dan anak-anak dari berbagai latar belakang budaya. Banyak tokoh terkenal, seperti Larry Page dan Sergey Brin (pendiri Google), Jeff Bezos (pendiri Amazon), dan Anne Frank, adalah alumni sekolah Montessori.

---

Pelajaran dari Kehidupan Maria Montessori

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun