Dr. Maria Montessori adalah seorang tokoh pendidikan revolusioner yang namanya dikenal di seluruh dunia. Ia menciptakan sistem pendidikan yang hingga saat ini digunakan oleh ribuan sekolah. Metode Montessori tidak hanya mengubah cara kita melihat anak-anak, tetapi juga mengajarkan pentingnya memperlakukan mereka sebagai individu yang unik. Dalam artikel ini, kita akan membahas perjalanan hidup Maria Montessori, tantangan yang ia hadapi, dan bagaimana warisannya memengaruhi dunia pendidikan.
---
Awal Kehidupan Maria Montessori
Maria Montessori lahir pada 31 Agustus 1870 di Chiaravalle, Italia. Ia tumbuh dalam keluarga yang cukup konservatif, tetapi orang tuanya, khususnya ibunya, sangat mendukung pendidikan Maria. Pada saat itu, Italia masih memiliki pandangan tradisional tentang peran wanita dalam masyarakat. Wanita umumnya diharapkan menjalani kehidupan sebagai ibu rumah tangga, bukan sebagai pelopor dalam bidang akademik atau profesional.
Namun, Maria memiliki tekad yang berbeda. Sejak kecil, ia menunjukkan minat besar pada pendidikan dan ilmu pengetahuan. Ia percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk mengubah kehidupan seseorang, terutama anak-anak. Maria menunjukkan ketertarikannya pada bidang sains, yang saat itu jarang diminati oleh wanita. Keputusannya untuk mengejar karier dalam dunia medis, salah satu profesi yang sangat didominasi pria, menjadi langkah besar dalam melawan stereotip gender pada masa itu.
---
Perjalanan Menuju Gelar Dokter
Maria Montessori menghadapi tantangan besar saat memutuskan untuk belajar kedokteran. Pada tahun 1890, ia mendaftar di Universitas Roma dan menjadi salah satu wanita pertama di Italia yang diterima di sekolah kedokteran. Selama kuliah, ia sering menghadapi diskriminasi gender dari rekan-rekan dan profesornya. Ia harus belajar anatomi secara terpisah karena keberadaan seorang wanita di ruang otopsi dianggap tidak pantas.
Namun, segala kesulitan itu tidak menyurutkan semangatnya. Maria lulus dengan predikat tinggi pada tahun 1896 dan menjadi wanita pertama di Italia yang bergelar dokter medis. Keberhasilannya ini membuka pintu bagi generasi wanita berikutnya untuk mengejar karier di bidang yang sebelumnya dianggap eksklusif untuk pria.
---