Disclaimer
Jurnal ini memiliki hak cipta yang diatur oleh undang-undang yang berlaku. Penulis memberikan kebebasan bagi khalayak umum untuk mengutip atau menyebarluaskan jurnal ini dengan menyertakan sumber tulisan terkait. Hubungi Kokkaukah (0857-0725-2018) jika ingin menggunakan jurnal ini sebagai komersial. Penggunaan jurnal secara komersial tanpa memberikan informasi sumber terkait akan di proses secara hukum menurut undang-undang yang berlaku.
Pengantar
Jurnal ini merupakan sebuah informasi mengenai Kayu Kaukah yang kami tujukan untuk menambah pengetahuan bagi masyarakat luas, khususnya para pembaca, teman-teman pedagang, pembeli, dan pelanggan setia Kokkaukah. Jurnal ini kami buat berdasarkan pada hasil pengumpulan data yang valid dan reliabel, serta hasil dari kesimpulan dan pendapat tim Kokkaukah sendiri mengenai Kayu Kaukah dengan menggunakan metode penelitian action research. Harapan kami, semoga jurnal ini dapat dijadikan sebagai sebuah acuan dan/atau rujukan bagi masyarakat luas mengenai fakta-fakta konkrit Kayu Kaukah yang sebenarnya.
Kayu Kaukah
Kayu Kaukah (bahasa inggris : kokka wood) merupakan sebuah jenis kayu yang digunakan sebagai material dalam pembuatan aksesoris, seperti gelang, tasbih, cincin, dan pernak-pernik berbahan kayu lainnya. Kayu Kaukah berasal dari 2 (dua) jenis tanaman yang berbeda, yaitu Pohon Baobab (bahasa latin : Adansonia digitata L.) dan Pohon Palem Piassava (bahasa latin : Attalea funifera) yang lazim dikenal sebagai Kelapa Arab atau Coquilla Nut. Warna yang dihasilkan oleh Kayu Kaukah untuk aksesoris sangatlah beragam, ada yang berwarna merah gelap, coklat, coklat kekuning-kuningan, dan hitam. Wanginya pun sangat khas, serta dipercaya sebagai kayu yang memiliki kualitas cukup baik.
Pohon Baobab
Baobab di Indonesia
Baobab dan Pemanfaatannya
Dalam budaya Afrika, Buah Baobab yang dikenal juga sebagai "superfruit" ini telah berabad-abad digunakan sebagai pengobatan, seperti untuk mengobati malaria, masalah lambung, dan sebagai suplemen kalsium untuk wanita hamil. Pemanfaatan buah/bijinya juga dilakukan dalam pembuatan Kayu Kaukah. Warnanya yang mengkilat, dengan biji yang keras serta bertekstur halus dianggap sebagai material yang tepat untuk pembuatan Kayu Kaukah.
Namun, terbatasnya Pohon Baobab ini menjadikannya sebagai material yang sulit untuk dimanfaatkan sebagai bahan utama dalam pembuatan Kayu Kaukah, terlebih di Indonesia hanya ada beberapa saja Pohon Baobab yang masih kokoh berdiri. Sehingga saat ini sulit sekali di temukan Kayu Kaukah yang berbahan dasar Pohon Baobab.
Pohon Palem Piassava
Masyarakat Indonesia lebih mengenal tanaman ini dengan sebutan nama Kelapa Arab. Hal ini dikarenakan pemanfaatan Pohon Palem Piassava di Indonesia didapatkan dari hasil impor negara-negara Arab, yang mana negara-negara Arab ini pun pada awalnya mendapatkan Piassava dari hasil impor dimana Pohon Palem Piassava tumbuh, yaitu Brasil. Namun, saat ini negara-negara Arab sedang mencoba mengembangkan industri pertanian Pohon Palem Piassava, ini dilakukan untuk memenuhi banyaknya permintaan pada pasar ekspor di seluruh dunia. Â Â
Pohon Palem Piassava dan Pemanfaatannya