Mohon tunggu...
Randy Rastiya
Randy Rastiya Mohon Tunggu... -

Sports and Youth Observers

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Network Marketing", Wajah Baru MLM?

5 April 2018   11:23 Diperbarui: 5 April 2018   11:28 4426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beranjak dari hal tersebut, dalam tulisan ini saya mencoba mengingatkan dan berbagi pengalaman atas dampak buruk dari MLM yang salah sasaran ini bagi kita para generasi muda dan para orangtua yang memiliki anak yang berusia remaja.

Bahwa MLM dapat disejajarkan sebagai ancaman generasi muda khususnya para siswa Sekolah Menengah Atas atau sederajatnya dan para remaja-remaja yang masih labil dalam segi psikologisnya.

Karena dalam pelaksanaannya, para pengikut MLM selalu dijejali motivasi 'semu', hal-hal pragmatis dan janji-janji manis bahwa dengan mengikuti MLM ini para pengikutnya bisa mendapatkan income yang besar tanpa harus bekerja keras.

Sehingga membuat para remaja-remaja terdoktrin dan berimbas pada prestasi di kelas yang menurun karena selalu 'menggampangkan' suatu hal serta menganggap sekolah tidak penting karena dengan bisnis MLM mereka sudah bisa memperoleh penghasilan dengan besar serta menjadi sukses, kemudian dari segi sosial banyak 'aktivis' MLM yang tidak disukai karena mereka selalu mengajak untuk melakukan pertemuan dan bukannya bersilaturahmi tetapi malah membahas bisnisnya (prospek), dan yang terakhir, efek buruk dari MLM yang menjangkiti remaja adalah mereka dapat bertindak berani dengan menjual apapun yang dia miliki untuk dapat mengikuti bisnis MLM ini karena dijanjikan hal-hal menarik yang sebenarnya diluar nalar dan logika.

Sekali lagi, mungkin pada dasarnya Network Marketing atau MLM ini baik, namun menjadi tidak baik apabila sasaran mereka sudah memasuki ranah usia sekolah, yang notabene-nya masih membutuhkan pendidikan sebagai bekal mereka di masa depan, lalu bisa kita bayangkan apabila pengaruh dari luar datang yang menjanjikan hidup sukses, mendapat penghasilan besar per-minggu dan mobil mewah, apakah mereka tidak akan terbuai? Apakah hal ini bukan termasuk sesuatu yang merusak?

Randy Rastiya

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun