Mohon tunggu...
koink
koink Mohon Tunggu... -

hidup lebih sempurna bila memberi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Siapakah Aktor Politik Rusuh Demo 4.11

5 November 2016   14:14 Diperbarui: 5 November 2016   14:27 2174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah sekira dini hari tanggal 5Nov16, Presiden Jokowi mengeluarkan pernyataan kepada publik seusai melakukan Ratas si istana menanggapi aksi damai 4 November 2016. Yang pada intinya mengapresiasi aksi damai, memproses tuntutan demonstran dengan cepat dan transparan dan mengutuk aksi kerusuhan setelahnya yang diduga ditunggangi aktor politik yang tidak disebutkannya siapa aktor tersebut. Kita coba terka-terka siapa aktor politik tersebut yuk??

Aksi demonstrasi "damai" 4.14  kemarin dengan pakaian dan kopiah putih memang mencerminkan kesucian dan kedamaian. Benar, sejarah baru dalam tradisi demo di Indonesia para demonstran mengutip sendiri sampah di jalanan. Ada dapur umum demonstran, ada pos kesehatan, ada dukungan-dukungan yang luar biasa termasuk layanan charger hp gratis. Cara baru dan tampilan yang terlihat sejuk dalam berujunjuk rasa.

Sebelum menelisik lebih jauh tentang siapa aktor penunggang aksi yang berujung rusuh tersebut yaitu setelah lewat pukul 18.00 wib. Mari kita melihat substansi yang menjadi motif demonstrasi4.11 "damai" itu.

1. Central Issu

Yang menjadi dasar penggerak demonstrasi 4nov tersebut adalah issu penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI cuti AHOK. Tentu seperti biasa penganut agama dominan di negeri ini yaitu Umat Muslim sebahagian akan sangat mendidih darahnya dan tersulut emosinya bila ada indikasi penistaan terhadap agamanya. Itu hak mereka sesuai ajaran agamanya. Benar atau tidak ada dugaan penistaan agama tersebut, nanti kita lihat dinamikanya.

2. Tujuan dan Alamat Aksi

Tentu setiap aksi harus punya tujuan. Supaya didengar, supaya ditindaklanjuti, agar dimenangkan tuntutannya. Karena realitanya demokrasi kita memang masih sebatas adu banyak bukan adu substansi maka peluang itu akan besar terwujud bila bisa menghadirkan sebanyak-banyaknya orang untuk berteriak.

Karena kasusnya adalah penistaan agama, sudah barang tentu juga kasus ini disuarakan kepada lembaga2 agama. Telah dilakukan langkah itu, MUI sudah mengeluarkan pernyataan, menteri agama, pihak justisia. Dan sebelum demo 4 November sebenarnya para pihak sudah mengambil sikap dan tindakan yang berkenaan dengan itu. Tetapi sebagaimana tujuan demonstrasi itu, maka aksi 4nov juga harus dilaksanakan.

Kemudian aksi 4nov kemarin dilaksanakan di depan istana merdeka dengan pemilik alamat adalah Sang Presiden. Presiden pun menugaskan atas nama dirinya adalah JK Sang Wapres, Menteri Agama, Menkopolhukam, Mensesneg dan pembantu-pembantunya yang lain di lingkungan istana.

Lalu pertanyaannya kenapa harus ke istana? Kenapa harus presiden yang menyambut para laskar suci itu? Pertama, seperti yang telah dikatakan oleh Kapolri, bahwa presiden sendiri sebagai pemimpin eksekutif tidak berhak mengintervensi kasus di judikatif. Kenapa para demonstran tidak menuju Mabes Polri saja atau ke Kejaksaan Agung ya? Kemudian kenapa massa menolak hasil pertemuan para delegasi dengan Wapres yang kemudian awalnya dimulai kerusuhan itu. Bahkan dibsalah satu tayangan TV swasta (Net TV) ada massa yang meneriaki Jokowi **jing! dan langsung di cut tayangannya. Nantilah bila itu dianggap pelanggaran hukum bisa meminta rekamannya ke tv bersangkutan. 

Apakah benar ketidakpuasan kepada Jokowi hanya karena tidak menanggapi aksi 4nov secara langsung ataukah karena ada unsur "dendam" pemilu2014 silam? Seperti, satu anak panah menyasar 2 target. Target pertama adalah si "kafir" AHOK dan kedua si "kurus" Jokowi.

3. Aktor Aksi Damai "Kerusuhan" 4Nov

Secara kasat mata kita melihat aktor utama adalah pentolan FPI yang saya lihat sudah punya sentimen paling lama dengan Ahok, Jokowi bahkan NKRI, Habib Riziq ya? Yang pada aksi kemarin menampilkan cara baru yang lebih damai. Kemudian karena momennya Pilkada DKI, kemungkinan ditunggangi oleh rival calon gubernur DKI lain. Tapi menurut saya yang paling ketara di media nih ya ada si tukang curhat SBY,si kritikus FadliZon, si cerewet Farid Hamzah, yang katanya Kakek reformasi Amin Rais dan banyak lagi yang abu-abu seperti Yang Terhormat JK. 

Sudahlah jelas kita lihat sikap dari tokoh tokoh diatas dan biarlah para pengamat dan analis politik yang membeberkannya. Inikan hanya terka-terkaanan. Mohon maaf bila terkaan saya salah total.

Penutup, inilah cerminan demokrasi yang ditawarkan kepada bangsa ini. Demokrasi dominasi, belum sampai pada demokrasi substansial. Marilah giat belajar dan tafakur. Belajar sejarah bangsa agar lebih mengenal dan mencintainya. Salam Merdeka!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun