Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

No Money, No Honey

28 September 2024   12:52 Diperbarui: 28 September 2024   12:52 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah salah atau tidak jika beban kebutuhan dipindahkan ke pria atau laki-laki ? Dengan harapan mereka dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Maaf pria miskin silahkan menyingkir. No money, no honey.

Apakah semua perempuan seperti itu saat ini ? Tidak ada uang maka minggir. Kata lainnya, ada uang abang aku sayang. Tidak ada uang abang aku tendang. Tidak ada tempat bagi laki-laki miskin untuk memperoleh hati atau cinta seorang perempuan.

Jangan cepat marah bilamana saya menyimpulkan seperti ini. No money no honey. Alasannya, kehidupan semakin modern dan maju mendorong seseorang ingin lebih cepat dalam memperoleh sesuatu atau instan. Melupakan proses sebagai hal yang tidak dapat ditawar demi kematangan hidup seseorang. Baik itu perempuan atau pria. 

Namun jangan lupa masih ada perempuan yang gigih berusaha membantu pasangan dan menghidupi keluarga karena situasi serta kondisi tertentu. Suami sakit, contohnya. No money, no honey tidak berlaku 

(foto: warta ekonomi)
(foto: warta ekonomi)

Jumlah manusia semakin bertambah sementara lapangan pekerjaan tidak selalu bertambah. Menjadikan persaingan untuk mempertahankan hidup lebih sulit. Salahkah ketika sebagian perempuan mengambil sikap hidup materialistis. Hanya memburu uang atau money untuk mengamankan hidupnya.

Segala sesuatu mesti ada unsur uang sebagai jaminan agar dirinya merasa terlepas dari persoalan-persoalan hidup. Maka tidak salah dan tidak sedikit perempuan memilih serta memilah pasangan hidupnya dari sisi materi, money atau kekayaan. 

Saat mencari pacar atau kekasih sama juga. Berkantong tebal di dompet atau rekening tabungan. Sebab uang atau money dianggap sebagai salah satu alat ukur untuk hidup bahagia.

(foto: CNN Indonesia)
(foto: CNN Indonesia)

Ditambah membanjirnya konten film drama Korea dan Tiongkok di media sosial. Hati-hati hal ini dapat merubah karakter seseorang atau secara tidak langsung membangun karakter  kurang baik. Sebab pandangan no money, no honey sangat kuat pada alur ceritanya.

Walau awalnya menonjolkan kemalangan salah satu pemerannya. Apakah itu , perempuan atau pria yang diskenario miskin mendapat perlakuan tidak adil, posisi lemah, tidak berdaya. Menjadi seolah pihak yang paling malang dan menderita karena no money. Tanpa jabatan dan kekuasaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun