Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

No Money, No Honey

28 September 2024   12:52 Diperbarui: 28 September 2024   12:52 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(foto:kabarbintang)
(foto:kabarbintang)

Saat anda benar-benar merasa tidak punya uang, jatuh miskin. Hal itu terasa menyakitkan. Namun bagi anda yang mulanya selalu menempatkan uang bukan segalanya. Saat menjadi miskin, anda dapat memaknai sebagai sesuatu yang bukan akhir kehidupan. Dengan kekurangan, kemiskinan, anda masih merasa memiliki hak untuk gembira dan bahagia.

Melihat drama Korea, drama Tiongkok atau sinetron Indonesia yang tayang di televisi. Alur ceritanya kurang lebih sama. No money, no honey. Pria miskin sulit untuk mendapatkan kekasih atau pasangan. Sementara perempuan miskin kerap dipandang rendah oleh pria dan sesama jenisnya, yang lebih beruntung secara ekonomis karena memiliki uang atau money lebih.

Keajaiban atau keberuntungan yang dapat merubah status mereka. Namun sayang, kehidupan nyata jarang memberikan keajaiban atau keberuntungan secara tiba-tiba kepada seseorang. Kecuali di drama Korea atau drama Tiongkok. 

(foto: kumparan)
(foto: kumparan)

Guna mendapatkan money atau uang, mereka perlu kerja. Namun apa jadinya jika lapangan dan peluang kerja sulit didapatkan. Apalagi jika situasi ekonomi global sedang tidak baik-baik saja.

Beberapa kali krisis ekonomi melanda berbagai negara mengakibatkan pertumbuhan pengangguran meningkat. Tidak sedikit pekerja mengalami pemutusan hubungan kerja. Tidak heran jika pernah terlihat antrean panjang orang untuk mendapatkan makanan gratis. Di negara seperti Amerika dan sebagian lagi di Eropa.

Saat resesi, saat itu muncul istilah no money, no honey. Sekali lagi guna menunjukkan tidak ada uang maka tidak ada kekasih atau tidak ada "cinta".

Perempuan dinilai seolah-olah materialistik. Salah satu alasannya karena perempuan sulit memperoleh pekerjaan. Tidak mudah bersaing dengan kaum laki-laki atau pria dalam mendapatkan jenis pekerjaan tertentu. Sehingga perempuan berusaha memindahkan kebutuhannya ke pria atau laki-laki.

(foto: depo photos)
(foto: depo photos)

Maka no money, no honey adalah salah satu cara untuk bertahan hidup, yang diterapkan sebagian perempuan Karena posisinya lemah dan tidak berdaya dalam menghadapi kondisi perekonomian global atau regional saat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun