Saran atau usulan, lewat tip-tip bagaimana mengelola uang dalam rumah tangga, tidak selamanya dapat dilaksanakan atau dipraktikkan dengan baik.Â
Banyak faktor yang mempengaruhi. Salah satunya income atau pendapatan yang tidak sebanding dengan kebutuhan.
Ingat kebutuhan tidak selamanya dapat disamakan dengan pengeluaran. Sebab kebutuhan itu tergolong sebagai sesuatu yang mendesak dan harus terpenuhi dari waktu ke waktu. Seperti biaya makan, transportasi, pendidikan, kesehatan atau asuransi.
Sementara pengeluaran, tidak jarang berdasar pada keinginan atau nafsu belanja barang dan jasa tertentu. Sifatnya tidak mendesak, tergantung kemampuan tiap individu mengontrolnya.
Namun bagaimana jika pengeluaran tersebut menjadi kebutuhan mendadak? Di luar perhitungan atau perencanaan manajemen keuangan tiap bulannya. Apalagi jika pendapatan tergolong pas-pasan, bahkan jauh dari kata cukup.Â
Orang leluasa menggunakan atau membelanjakan uang jika kebutuhan primer tercukupi. Tergantung dari individu yang menyikapi uang yang dimiliki. Untuk apa, kapan, di mana, mengapa dan bilamana memanfaatkan alat tukar barang dan jasa bernama money.
Banyak saran dari berbagai lembaga keuangan, besar atau kecil seperti bank umum atau bank perkreditan rakyat. Asuransi, ahli ekonomi dan perbankan serta jasa keuangan lainnya tentang bagaimana semestinya mengatur uang yang didapat dengan yang keluar.Â
Termasuk tip-tip yang banyak ditemukan di internet lewat sajian tulisan menarik atau biasa-biasa saja. Bahkan tidak jarang berisi pengulangan atau copy paste tulisan dari satu sumber dan beberapa sumber.
Maka mohon maaf jika tulisan ini tidak menawarkan tip-tip bagaimana mengelola keuangan. Sebab tidak sedikit orang yang sudah menulis bermacam-macam tip keuangan. Jangan lupa tidak sedikit orang masih perlu memenuhi kebutuhan primer, seperti makan tiga kali sehari.