Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Dibalik Wanginya Parfum, Ada Namanya Bahaya

20 Juni 2024   22:59 Diperbarui: 20 Juni 2024   23:24 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perempuan, mahluk yang selalu ingin tampil menarik, cantik serta menjadi pusat perhatian. Salah satunya lewat paras ayu dengan bermake-up. Perempuan di berbagai belahan dunia memiliki tradisi untuk selalu tampil cantik, setiap saat.


Jika perempuan zaman dulu berusaha tampil menarik dengan berbagai ramuan tradisional. Maka berbeda dengan kecenderungan perempuan saat ini. 

Andai paras atau wajah tergolong biasa saja, tidak sedikit perempuan berperilaku ramah dan tebar pesona. Salah satunya lewat aroma wangi parfum kimiawi yang disemprotkan ke badan atau bajunya.

Perhatian atau pandangan mata dari lawan jenis, menimbulkan sensasi tersendiri bagi eksistensi perempuan. Demikian halnya aroma wangi perempuan bagi hidung laki-laki. Namun dibalik itu tidak sedikit orang yang kurang memahami dan menyadari bahwa produk pewangi. Ternyata ikut menyumbang terjadinya peningkatan efek rumah kaca.

Sejatinya efek rumah kaca bagi bumi, tidak selalu negatif. Salah satunya membuat suhu bumi hangat. Disebabkan oleh panas matahari yang terperangkap oleh berbagai gas, salah satunya karbon dioksida (CO2) di atmosfer bumi. 

Grafis (cnnindonesia.com)
Grafis (cnnindonesia.com)

Namun akibat perilaku manusia yang kurang bijak, terhadap alam dan lingkungan dari tahun ketahun. Keseimbangan tidak lagi berjalan sebagaimana adanya. 

Sinar matahari yang diterima bumi dan dipantulkan kembali ke atmosfer. Ternyata tidak sebagaimana yang dirasakan puluhan bahkan ratusan tahun lalu. 

Sebab permukaan bumi semakin langka dengan tanaman seperti tumbuhan atau pohon. Termasuk berkurangnya paparan hutan di muka bumi dimana tumbuhan sebenarnya dapat mengurangi atau merubah panas matahari dengan berbagai gas atau zat yang bermanfaat bagi manusia dan lingkungan.

Kegiatan industri, transportasi dan ekploitasi alam secara berlebihan. Menjadikan jumlah CO2 di atmosfer bertambah. Belum lagi sebagian orang gemar mendapatkan sesuatu lewat cara-cara instan. Kurang menghargai proses sebab memahami waktu itu penting bagi kelestarian bumi. 

Pengharum badan dari bahan kimia, salah satu contohnya. Ada yang menyebut parfum. Dimana tidak sedikit perempuan boros menggunakan parfum agar mampu menarik perhatian lawan jenis atau meningkatkan kepercayaan dirinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun