Memandangi isi mangkok Jaipong seperti mengingatkan akan warna-warni kehidupan manusia dengan berbagai masalahnya. Semua harus diselesaikan dalam waktu singkat, ada yang membutuhkan waktu lebih lama dan ada yang belum ketahuan kapan masalah itu terselesaikan.Â
Tak terasa, isi mangkok tinggal sedikit menyadarkan untuk diri tetap memberi empati kepada sesama manakala mereka sedang menghadapi masalah. Tanpa bermaksud ikut campur jika tidak diminta karena adakalanya mereka hanya butuh didengar dan ditemani saja. Tidak lebih dari itu.Â
Sebagaimana Jaipong dengan es atau tanpa es hampir sama. Masalahnya jika pakai es, gulanya sedikit lebih banyak dibanding yang tidak pakai es.
Tak terasa dengan atau tanpa es dapat mempengaruhi tingkat kemanisan Jaipong. Nah, tingkat kedewasaan, kematangan, kualitas serta kemanisan dan ketampanan diukur dengan apa ?
Tentu bukan dengan es Jaipong atau tari Jaipong. Ingat ukurannya jangan yang plastis dan kosmetis.
----
Samber THR Â Â Samber 2023 Hari 14
Tak bisa embed reel Instagram ya gak papa,sejak periode sebelumnya, yg penting ikut rame rame.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H