Harapan mendapat hal-hal yang manis dari Kompasiana terus berlanjut sampai tulisan ini dibuat. Tidak terpaku pada nilai rupiahnya saja. Tetapi ada perasaan puas dan lega, seperti atlit yang memenangkan sebuah lomba maraton.
Ada suara "Horeee..." dari dalam hati. Disertai ucapan "Yes..." yang keluar dari mulut secara spontan. Saat membaca nama-nama pemenang dan nama akun Kompasiana saya termasuk salah satunya.
Perlu dipahami bahwa setiap orang membutuhkan perasaan menang. Mendapatkan momen manis walau cukup hanya menjadi  penggembira, suporter atau pendukung. Sebab lewat hal tersebut seseorang merepresentasikan keberhasilan diri. Lewat dukungan, apakah lewat atlit olahraga, kesebelasan atau tim cabang olahraga lainnya.Â
Â
Kemenangan memberikan kisah manis pada pendukung atau suporter.
Bagaimana jika belum pernah menang lomba di Kompasiana ? Apakah tidak ada kisah manis saat menjadi kompasianers ?
Perbolehkan saya menjawab terkait dengan kisah manis sebagai Kompasianers dengan mengesampingkan pernah memenangkan salah satu lomba blog.
Â
Lewat Kompasiana, saya memperoleh keluarga baru. Kami saling peduli, memperhatikan serta berbagi kasih seperti keluarga. Walau jarak rumah tidak dekat. Namun komunikasi tergolong kualitatif karena ada Kompasiana. Duh, maksudnya handphone.
Beberapa kali saya mendapat kesempatan untuk merasakan kisah manis menjadi Kompasianers. Diajak admin Kjog untuk berkunjung ke sekolah penyandang difabel atau panti asuhan.