Kartu sudah berjajar di meja dan permainan berjalan begitu saja, tanpa terasa setiap orang yang terlibat menikmati sampai akhir. Tak ada keinginan menghentikan sebelum menemukan jawaban dari rasa penasaran. Akan makna gambar  di balik kartu pilihan.
Kami memang bukan Alan Parrish dan Sarah White, yang diperankan Robin Williams dan Bonnie Hunt dalam film Jumanji  populer di pertengahan tahun 1990an. Terlintas ingat film tersebut muncul perasaan lega, sebab seperti ada jaminan saat bermain  tak akan keluar binatang buas dari dalam kartu untuk memburu kami.Â
Atau takut diketahui masalah pribadi yang sedang dialami sebab kartu itu bukan karti tarrot. Canda Arie Liyono yang memfasilitasi permainan kartu Alpha Smart. Sabtu sore awal November yang diwarnai dengan awan kelabu di atas kota Yogya.
Saya dipasangkan dengan salah satu Kompasianers Jogja, (KJOG). Demikian pula Kjog lainnya saling dipasangkan. Dalam acara Gathering Akhir Tahun Kjog di G45 Coworking Space and Cafe di Jl. Watu Gede, Sariharjo, Ngaglik, Sleman Yogya.
Permainan sore itu menggunakan kartu. Tapi jangan dikira permainan ini seperti permainan kartu pada umumnya dengan menggunakan kartu remi, kartu ceki atau kartu ndol-ndol berisi gambar bulatan-bulatan merah.
Tapi kartu berisi berbagai macam gambar dan tidak ada angkanya sama sekali. Kami mesti duduk berpasangan dan tidak mendapat jatah kartu dalam jumlah tertentu.Â
Semua kartu bahkan sudah digelar di dua meja. Banyak kartu yang sudah dibuka dan ada sedikit yang masih tertutup. Namun kartunya  berukuran lebih kecil dibanding kartu lain.
Arie Liyono mengundang KJOG di coworking space miliknya  berdiri tahun 2019. Dengan brand G45, huruf dan angka yang familiar dengan etos perjuangan, kebangsaan dan nasionalisme.
Semua itu tak lain karena keinginan Arie mengembangkan sumberdaya manusia generasi milenial. Dengan terbuka mewadahi berbagai ide-ide kreatif berbagai usaha yang tak jauh mengarah pada gagasan star up atau unicorn.
Semua dapat terjadi dan berawal dari kumpul-kumpul antar komunitas atau pribadi di tempat terbuka, populer dengan istilah coworking space, selama berjam-jam.
Bangunan G45 Space nampak masih baru maklum tempat ini tergolong masih balita atau bawah lima tahun. Namun keramahan pelayanan serta tempat, patut mendapat apresiasi.Â
Terdapat lima ruangan kedap suara mampu menampung 15 orang jika ingin berdiskusi atau berbincang tanpa merasa terganggu oleh aktivitas pengunjung G45 lainnya. Selain itu terdapat mini hall dilengkapi dengan panggung kecil. Cocok untuk acara syukuran atau party yang melibatkan sekitar 100 orang. Apalagi di dekatnya ada bar kecil yang siap memenuhi pesanan pengunjung. Jika ingin pesan makanan western ataupun lokal. Salah satunya makanan favorit dan merakyat. Tidak lain, nasi goreng.
Sebelum mengajak bermain Arie sedikit menjelaskan tempat yang dibangun bersama beberapa koleganya. G45 Space diharapkan tak hanya sebagai tempat kerja namun tempat bertumbuhnya hubungan antar kelompok atau komunitas dalam mewujudkan gagasan kreatif. Termasuk perjumpaan antar mereka yang memiliki pengalaman di bidangnya masing-masing.
Tak terasa permainan kartu Alpha Smart berlangsung mengalir dengan sendirinya. Terkadang diselingi canda dan tawa karena memaknai gambar di kartu pilihan. Sesekali melakukan tos dengan tangan antar pasangan permainan kartu.
Namun ada juga yang merasa pilihan kartunya, cocok dengan suasana hati dan pikiran saat itu. Tidak mengejutkan, sebab Arie memang berusaha membangkitkan dan menemukan potensi terpendam peserta. Setidaknya sebagai catatan akhir tahun agar dapat menggapai keinginan serta mimpi di tahun baru yang kurang dari dua bulan lagi, ditapaki.
Di bagian akhir permainan ini, kami diharuskan memilih kartu kecil berwarna merah yang tertutup, sudah tersebar dengan rapi diantara kartu bergambar lainnya. Kami bebas memilih dan saat membukanya mesti bersamaan.
Bukan sihir, bukan magic. Kami mendapat kartu berisi satu pertanyaan. Masing-masing kartu isi pertanyaaan berbeda. Ingin tahu pertanyaan dari kartu yang saya pilih ?
Isi pertanyaannya kok ya mengarah ke hal yang horor. "Bagaimana caramu mengatasi ketakutan ?". Pertanyaan ini mesti dijawab dan dijelaskan ke pasangan bermain.Â
Jawaban, jelas bukan mengambil bantal untuk menutupi kepala. Termasuk telinga supaya tidak mendengar bunyi atau suara mencurigakan yang membangunkan bulu kuduk. Tapi, ....
Dengan suara agak berbisik saya katakan ke pasangan main kartu Alpha Smart ku. "Caraku mengatasi ketakutan jika aku boleh pulang bareng dengan mbaknya berambut panjang, yang rambutnya disemir coklat." Jawabku sambil mataku melihat ke luar ruangan yang dibatasi kaca tembus pandang. Walau tertutup tirai, pasanganku main kartu seolah tahu maksudku.
Mendengar jawaban saya, pasangan bermain sontak tertawa. Dan kamipun tertawa gembira. Sekali pagi kami melakukan tos. Di akhir permainan kami diminta memilih kartu yang sudah berjejer rapi di meja lain. Tujuannya untuk diberikan ke pasangan sepermainan.
Saya mendapat "hadiah" kartu bergambar orang gembira mengelilingi api unggun dan terdapat tulisan perayaan. Menurut kawan sepermainan, setiap usaha atau pekerjaan mesti dirayakan jerih payahnya.Â
Ah, benar juga. Tapi tunggu dulu perayaan itu akan lebih sempurna jika saya bisa berkenalan dengan gadis berambut panjang berwarna coklat.Â
Tanpa terasa permainan kartu Alpha Smart membawa kami pada malam dan hawa yang semakin dingin karena usai hujan. Satu persatu anggota Kjog pulang. Kawan sepermainan juga sudah pulang.
Sementara saya masih tengok kanan-kiri mencari. Tahukan apa yang saya cari ? Betul sekali, sesuatu yang dapat dirayakan. Namun, setelah menunggu beberapa saat tidak melihat dan menemukan.Â
Mbak berambut coklat tidak saya lihat. Sepertinya sudah pulang. Tiba-tiba perasaan takut pulang sendiri, muncul. Teringat pertanyaan dari kartu Alpha Smart yang belum lama saya dapat.Â
Terlintas sesaat di pikiran. Apakah Arie berbohong dengan kartu-kartunya ? "Bagaimana caramu mengatasi ketakutan ?". Bagaimana kalau saya sendiri jadi pemain di "Next Jumanji" ? Dimana harus bertemu dengan gadis berambut  coklat. Untuk mengatasi rasa ketakutan saya.Â
Rupanya saya takut ditinggal sendirian. Apalagi takut ditinggal sendiri sama mbak berambut panjang yang disemir coklat.
Sepertinya saya mesti kembali lagi ke G45 Space supaya dapat menemukan jawaban untuk  menghilangkan rasa takut. Setidaknya tahu siapa nama mbaknya itu. Benar atau tidak ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H