Kedua, produk home and living seperti perlengkapan dekoratif untuk mempercantik rumah, agar penghuninya lebih betah tinggal di rumah. Dan terakhir, aneka macam makanan khas Yogya yang populer di zamannya. Hal ini tentu menjadi daya tarik tersendiri karena cukup merakyat dan dikenal kalangan luas.Â
Maka tidak heran jika sekitar 400 merek UMKM ikut jadi mitra Jogja Pasaraya. Menaikkan pamor produk usaha kecil untuk nangkring di toko modern yang ada di kawasan Malioboro, Yogyakarta.
Aditya Suryadinata selaku founder Jogja Pasaraya bercita-cita meningkatkan perekonomian pedagang lokal. Maka tidak heran jika kelengkapan dan keanekaragaman produk dari Jogja, menjadi daya tarik sendiri.
Jogja Pasaraya berkomitmen menjadi salah satu pusat tujuan pariwisata Yogyakarta khususnya di kawasan Malioboro. Maka interiornya digarap dengan gaya tradisional modern. Agar memberi kesan ramah dan hangat serta menonjolkan aksen khas Jawa yang  menarik pengunjung.Â
Tidak kalah penting adalah soal harga, sebab masyarakat mencari barang yang terjangkau untuk memenuhi kebutuhan di rumah atau dijadikan oleh-oleh.Â
Produk lokal para pengrajin menurut Aditya sebenarnya tidak kalah dengan produk impor. Karena dibuat secara khusus, tidak massal atau mass product sehingga jumlahnya hanya sedikit.Â
Maka tidak heran jika produk kerajinan lokal harganya tergolong premium. Tetapi menurut Aditya para pengrajin yang tergabung dalam UMKM mesti terus memperbaiki produk lewat feedback dari konsumen.Â
Dalam kesempatan bincang-bincang dengan founder Jogja Pasaraya, pertengahan April 2022 di jalan Malioboro 39 Yogya. Aditya Suryadinata mengakui tidak sedikit konsumen tertarik dengan produk lokal.