Situasi terdesak, bosan atau jenuh terkadang memunculkan ide-ide kreatif tak terduga sebagaimana dialami peracik premium teh dan coffee rumahan "buatantangan.ku". Sebuah UMKM yang muncul dampak dari pandemi Covid-19.
Tidak sedikit orang mengalami perasaan "nyesek" di dada antara ingin teriak sekeras-kerasnya dan protes, tidak terima tiba-tiba harus "dirumahkan" dari tempat kerja. Tetapi tidak mampu untuk menyampaikan sebab tidak sedikit orang mengalami nasib sama, gara-gara Covid-19.Â
Namun tidak seperti Sonnia, wanita muda yang punya pengalaman dengan tempat kuliner kekinian yang kerap dikunjungi anak-anak milenial. Lulusan jurusan boga dengan ijasah dari salah satu sekolah kejuruan cukup ternama di Yogya, sedikitnya memudahkan membuka jalan mengenal tempat nongkrong anak muda, seperti cafe.
Ciri-cirinya sibuk browsing lewat laptop atau handphone di meja dengan minuman kesukaan seperti kopi, teh, coklat, susu atau campuran diantaranya. Ditambah cemilan khas anak zaman now. Atau serius berdiskusi sampai jauh malam bicara tentang  tugas kuliah, ngrasanin dosen yang nyebelin sampai soal asmara. Itu cerita jauh sebelum pandemi Covid-19 terjadi.
Jumlah kunjungan wisatawan turun drastis akibat adanya berbagai batasan kegiatan guna menghindari dan memutus rantai penyebaran Covid-19.
Perasaan"Nyesek", yang dirasakan para pekerja. Walau tidak mengungkapkan secara terus terang. Cuma kata-kata yang tidak begitu jelas namun arahnya sama, kesal dengan kondisi serba tidak menentu saat ini.
Tidak sedikit orang kehilangan pekerjaan gara-gara Covid-19 dan situasi kurang nyaman akibat pandemi Corona Covid-19 yang mendunia. Semua aktivitas terganggu, bukan hanya masalah ekonomi tetapi juga aktivitas sosial lain seperti pendidikan.Â
Skripsinya belum kelar. Bukan karena males. Tapi tidak mudah berbagi waktu antara kuliah dan bekerja. Apakah kini saatnya memikirkan study ? Tetapi kampus juga menerapkan banyak batasan selama masa pandemi.
Untuk mengatasi hal itu, wanita muda yang tergolong pendiam mulai menekuni usaha kecil-kecilan dari rumah di daerah Singojayan, Tegalmulyo. Tidak jauh dari Pasar Klithikan, Kuncen, Yogyakarta.