Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Provinsiku Masih Istimewa?

6 Februari 2021   17:03 Diperbarui: 7 Februari 2021   17:06 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jendela kreativitas tertutup? (foto:ko in)

Istimewa itu predikat yang melekat pada suatu benda, mahluk hidup atau terkait dengan karya, aktivitas atau pekerjaannya. Membuat orang kagum karena memiliki sesuatu yang khas dan unik. Tidak ada yang sama atau menandingi. 

Walau terlihat sama tetapi sebenarnya berbeda. Setiap orang yang dilahirkan adalah mahluk yang istimewa. Walau ada sebagian lahir kembar, dikatakan kembar identik. Masing-masing tetap memiliki keistimewaan tersendiri. 

Dari orang-orang dengan kepribadian yang istimewa tersebut tercermin komunitas yang istimewa pula. Lewat aktivitas keseharian yang berkaitan dengan masalah ekonomi, sosial, politik, pendidikan dan budaya. Jika ciri keistimewaan terwujud dan teraktualisasikan sejak dari keluarga. Maka akan terbentuk sebuah masyarakat yang istimewa menjalani kehidupan yang penuh warna.

Lingkungan seperti gunung atau danau. Mahluk hidup seperti hewan dan tumbuhan memperkaya keistimewaan sebuah daerah yang dihuni manusia. Ingat, istimewanya sebuah Provinsi didukung oleh banyak faktor. Dari tingkat yang paling rendah sampai paling tinggi. Dari yang dipimpin sampai yang memimpin.

Seniman berkarya (foto:ko in)
Seniman berkarya (foto:ko in)
Tanpa ada sinergi dari semua pihak maka predikat istimewa akan sulit disematkan. Jangan bicara tentang Provinsiku Istimewa jika anda atau saya tidak memiliki kepedulian untuk memberi sumbangan dalam tatanan kehidupan yang lebih baik. Sesuai kemampuan kepada lingkungan dimana anda tinggal dan aktivitas sehari-hari.

Tidak harus dalam bidang ekonomi, perdagangan apalagi keuangan. Cukup dengan aksi sederhana tetapi nyata. Bukan sekedar gembar-gembor lewat tulisan, gambar bergerak atau diam di dunia tidak nyata atau maya sebagai warga net, yang nir tindakan.

Sebuah provinsi menjadi istimewa manakala ada sinergi yang baik antar warga masyarakatnya dengan lingkungan hidupnya. Setiap komponen masyarakat dengan kemampuan dan keahliannya mesti berperan sebagaimana mestinya dan sesuai porsinya.

Kreatif atau biasa saja (foto:ko in)
Kreatif atau biasa saja (foto:ko in)
Tengok saja sebuah provinsi yang dikenal biasa-biasa saja. Tidak mampu membangkitkan keistimewaan atau potensi sumberdaya manusia dan alam yang ada. Karena minimnya kreativitas pemimpin. Bukan hanya kepala daerah tetapi juga kepala dinas atau instansi yang memiliki kewenangan memutuskan dan mengambil kebijakan agar daerahnya maju dan kreatif.

Sumberdaya alam yang istimewa, tak bermakna jika warga masyarakatnya atau sumberdaya manusianya tidak kreatif. Tidak mampu mengemas, merubah, membuat atau membentuk sesuatu sedemikian rupa sehingga menjadi menarik dan unik.

Yogyakarta bukan kota kelahiranku tetapi saya merasa bangga dengan keistimewaan yang dimiliki Yogya. Bukan semata-mata masalah historis terkait berdirinya negeri ini. Bukan juga hanya tergantung dari tradisi, istiadat atau budayanya. Bukan juga karena banyaknya perguruan tingggi, membuat orang semakin terdidik dan memahami serta mengerti arti pentingnya kreativitas.

Siapa yang istimewa (foto:ko in)
Siapa yang istimewa (foto:ko in)
Bukan pula pintar memanfaatkan sumberdaya alam seperti pantai dan gunung, tebing batu atau embung sebagai daya tarik sehingga Yogya menjadi Provinsi yang semakin istimewa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun