Menyebut nama Nikita Mirzani, orang langsung ngeh, dengan berbagai masalah yang dihadapinya. Apalagi media massa ikut-ikutan menambah panas persoalan yang masih membalutnya dengan pertanyaan-pertanyaan yang memancing.Â
Agar Nikita Mirzani bersedia berkomentar, mengeluarkan statement atau menanggapi suatu hal yang sedang ramai jadi sorotan media, isu dan berita hangat lainnya.
Pandemi Covid-19 membuat semua aktivitas ekonomi, kegiatan seni budaya seperti berhenti. Entah sampai kapan tidak ada yang tahu. Siapa yang dapat mengetahui secara pasti masa depan. Jika ada orang yang tahu, biasanya samar-samar. Jika jelas melihat apa yang terjadi di masa depan, dia pun tak berani menyampaikan secara gamblang.
Ada aturan tak tertulis dimana orang tidak diperkenankan menyampaikan secara gamblang. Jika dilakukan, siap-siap resiko ditanggung penumpang. Nah salah lagi, maksudnya yang mengatakan.
Bagaimana kondisi perekonomian di tanah air ke depan dan dunia umumnya. Sejumlah analis ekonomi jelas bukan peramal tapi memprediksi masih suram belum pulih. Apa sih bedanya peramal dan prediksi?
Entertainer mana yang berani mengambil risiko menjadikan dirinya sebagai pusat perhatian. Ada kerumunan massa atau penonton untuk melihat karyanya ? Entertainer 2021, lama atau baru, saya pikir akan lebih banyak menahan diri. Tidak gegabah dan sembrono.
Jika ditanya entertainer yang akan naik daun tahun 2021 siapa, lewat karyanya? Jawaban saya, mengangkat dua tangan. Mengadahkan kedua telapak tangan sambil sedikit memiringkan kepala ke kanan atau ke kiri. Tanpa satu kata pun terucap dari mulut.
Anda dapat memastikan?
Naik daunnya entertainer 2021 tidak lepas dari perhatian publik. Berupa kunjungan dengan cara menonton atau ikut bernyanyi bersama dalam sebuah konser, yang didatangi banyak orang untuk gembira bersama.Â
Dengan bernyanyi, bertepuk tangan bersama. Atau sedikit menggoyangkan badan karena malu jika dilihat orang. Yang penting dapat senyum dan tertawa bersama.
Itu semua tidak mungkin dilakukan saat ini. Dapat dilakukan hanya di rumah dan di depan laptop atau smartphone. Puas ? Saya yakin jawabannya, tidak. Hakekat manusia itu makhluk sosial yang suka berkumpul, bergerombol dan melakukan perjumpaan secara fisik.
Jika berjumpa lewat media digital, video call, live streaming dan sejenisnya. Mana asyiknya ? Manusia itu nyata, bukan maya. Bukan bayang-bayang dilayar monitor laptop, televisi dan smartphone.
Ingat, peristiwa yang terekam itu terbatas hanya selebar frame alat perekam yang canggih atau smartphone anda tercanggih pun. Semua terbatas dalam frame. Dalam kotak.
Anda bisa menangis saat melihat drakor. Tetapi apakah anda dapat memahami dan benar merasakan ungkapan hatinya yang keluar dari mulut, pikiran dan rasanya. Saat bertatap muka dengannya. Nikita Mirzani, salah satunya.
Sayang kita belum pernah ketemu dan melakukan percakapan barang 45 menit saja, yang 15 menit biar diisi iklan.
Saya ingin mengajak netizen memahami ada sesuatu yang lain dari sosok Nikita Mirzani. Dia manusia, masih ada cerita-cerita humanis dibalik tampilannya yang dibatasi frame kamera dan durasi jam tayang.
Jika bertemu dengannya dan punya kesempatan ngobrol barang satu jam saja di Yogya. Di Warung Sismbok. Bertemu dengan saya, Pak De Doremi dan Sismbok atau Mbok Sis di www.anchor.fm/warungsismbok.Â
Saya akan bertanya, siapa orang pertama kali mengajarinya naik sepeda ? Mengapa bertanya itu ? Jawaban simpel. Bukankah Nikita punya hobi baru gowes. Harga sepedanya, duh minta ampun mahalnya. Tentunya kalau pertanyaan itu tidak diserobot duluan oleh Pak De Doremi yang sok tahu.
Siapa tahu Warung Sismbok bisa ikut numpang terkenal di internet dan jadi perbincangan netizen seperti mbak Nikita Mirzani.
Pertanyaan itu ingin saya ajukan. Tapi jika tidak keduluan sama pemilik warung, Mbok Sis atau Sismbok. Ujung-ujungnya Mbok Sis numpang promo roti mawar buatannya.
Wartawan akan suka meminta pendapat Nikita yang namanya naik daun di tahun 2020 dan saya perkirakan juga masih sama di tahun 2021. Apalagi jawaban, statement atau pernyataannya kerap kontroversial. Disuka netizen dan oleh pencari berita dari berbagai media. Bukan awak media, seperti yang kerap disebutkan oleh beberapa wartawan. Memangnya wartawan itu seperti kondektur atau kernet bus ?
Mbok Sis gak usah menawarkan tatoo gambar roti mawar buatannya. Wani piro bayar Nikita ? Mampir ke www.anchor.fm/warungsismbok aja sudah beruntung apalagi jika ketularan jadi perbincangan netizen.Â
Kira-kira itulah prediksi saya tahun 2021 tentang entertainer yang naik daun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H