Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pilih Sekolah Aman, Pilih Kampus seperti Beli Kucing dalam Karung

11 Januari 2021   23:57 Diperbarui: 12 Januari 2021   00:29 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setipa provinsi memiliki kebijakan pendidikan terkait dengan kewenangan masing masing daerah yang diatur dalam otonomi daerah. Di Yogya,hasiltryout  tingkat provinsi dapat dilihat oleh peserta dan orang tua. Sehingga  mengerti ada di urutan puluhan, ratusan atau ribuan di jenjang kelas yang sama. 

(foto:kompas.com)
(foto:kompas.com)
Perbolehkan saya menawarkan tip untuk orang yua siswa yang akan memilih sekolah ? Khususnya sekolah menengah pertama dsn atas (SMP). Baik umum atau kejuruan.Pertama baca dan pelajari UU Pendidikan.

Bukannnya ingin menjatuhkan profesi guru, sebab masih ada guru yang berintergritas dengan profesinya.  Tetapi adakalanya masih ada guru atau pegawai admisntrasi sekolah yang yang mencoba mengambil keuntungan secara pribadi dari moment penerimanaan siswa baru. Walau gaji guru kini sudah tidak lagi seperti yang dinyanyikan Bang Iwan Fals  lewat Oemar Bakrie.

Kedua, baca dan pahami Perkab, Perkot atau Pergub terkait sistem pendidikan  dan penerimaan siswa bar dii sekolah wilayah masing-masing. Supaya mempersiapkan syarat terkait kebijakan lokal, yang tidak selamanya sama dengan daerah lain walau satu provinsi. 

Ketiga, pelajari sistem penerimaan siswa baru beserta  syarat-syaratnya satu tahun sebelumnya. Atau saat akan mendaftarkan  anak di sekolah pilihan dengan cermat. Mengapa perlu cermat ? Hal ini untuk menghindari ketidak lengkapan berkas saat mendaftarakan anak di sekolah yang menjadi pilihan pada waktunya.

(foto: pendaftaranonlone.web.id)
(foto: pendaftaranonlone.web.id)
Keempat jangan segan untuk bertanya dengan aturan atau syarat yag dirasa janggal.  Atau sengaja dikaburkan infomasinya sgar orang tua mengeluarkan sejumlah uang dengan alasan untuk kepentingan siswa atau pendidikan siswa dan sekolah.

Jika kurang mendapat jawaban memuaskan dari panitia. Temui Kepala sekolah atau komite sekolah. Sebelum bertanya hal tentu harus sudah membaca UU Pendidikan, Pergub, Perkab atau Perkot. Atau ngobrol dengan beberapa aktivis dan pengamat pendidikan guna menambah wacana . Supaya berani menolak kebijakan sekolah yang tidak sesuai diterapkan oleh dareah.

Tidak jarang panitia bermain dalam penyediaan seragam sekolah. Jika hal itu masih terjadi, maka praktek itu belum berubah lebih dari belasan tahun lalu.

(foto:radarbisnis.com)
(foto:radarbisnis.com)
Pengalaman saya saat bertanya mengapa seragam harus beli di sekolah ? etelah sedikit berdebat dengan panitia penerimaan siswa baru, tidak sedikit orangtua siswa yang mendengar. Kemudian membatalkan untuk membeli sergam dari sekolah yang dinilai lebih mahal harganya dan kualitasnya  jauh dari yang di jual di pasar atau toko tekstil.

Kecuali seragam identitas sekolah yang sengaja motif, warna dan bahan sudah ditentukan sedemikan rupa oleh sekolah. Mencari bahan di luar sekolah di pasar sangat sulit menemukannya.

Jika langkah tersebut mengalami hal buntu . Tidak ada salahnya menyampaikan ke kantor Dinas Pendidikan setempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun