Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Di Kotagede Ada Kopi Siap Menemanimu Saat Ngobrol atau Makan Bersama

10 Januari 2021   19:57 Diperbarui: 10 Januari 2021   20:05 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebih dari lima orang saya bertanya dan saya belum berhasil menemukan lokasi Lumbung Mataram. Saya pun akhirnya menyerah dan telpon salah satu pengurus KJOG. Percakapan terjadi antara saya yang bingung dan dia yang mencoba menjelaskan dengan agak bingung juga.

Pendopo (foto;ko in)
Pendopo (foto;ko in)
Ketika menyebut masuk lewat Purbayan 4, saya langsung mendapat gambaran. Setelah bertanya satu kali lagi dengan penduduk setempat. Ketemu.

Saat mencari lokasi tadi, tempat ini sudah saya lewat sekitar dua kali. Dan jalan di dekatnya saya lewati berkali-kali. Saya tidak sempat menghitung karena bingung.

Pintu kecil, dalamnya luas (foto:ko in)
Pintu kecil, dalamnya luas (foto:ko in)
Tidak ada salahnya pengelola Warung Kopi Lumbung Mataram, memberi petunjuk sejak dari pasar Kotagede. Dari beberapa arah supaya lebih mudah mencari. Jangan mengandalkan orang untuk mencari lewat aplikasi map. 

Sehingga tidak ada komunikasi langsung antar sesama yang mencirikan hubungan antar sesama. Jangan jadikan masa Pandemi sebagai alasan. Manusia tetap membutuhkan perjumpaan walau ada batasan.

Teh panas dan pisang goreng akhirnya menyambut kedatangan saya. Sebagai ucapan selamat datang mungkin, setelah susah mencarinya. Tidak lama kemudian saya dan  berapa teman mendapat penjelasan tentang latar belakang Warung Kopi Lumbung Mataram.

Kopi Lumbung Mataram (foto:ko In)
Kopi Lumbung Mataram (foto:ko In)
Perhatian saya tidak lagi fokus pada penjelasan bagaimana warung kopi ini berdiri. Sepertinya pemilik warung tanggap dengan lidah yang kepingin segera mencicipi kopinya. 

Rasanya, "Ehm." Apalagi nasi kucing yang dibungkus daun jati bukan kertas atau daun pisang seperti di warung angkringan Yogya lainnya.

Nasi dibungkus daun jati (foto;ko in)
Nasi dibungkus daun jati (foto;ko in)
Sayur daun pepaya dan jantung pisang (foto:ko in)
Sayur daun pepaya dan jantung pisang (foto:ko in)
Kurang ? Ada sayur gori atau nangka muda. Tambah nasi, siap. Mau coba nasi sayur daun pepaya dengan jantung pisang. Menambah betah duduk lama-lama di ruang yang berciri tinggalan zaman dahulu.

Pindang pedas (foto:ko in)
Pindang pedas (foto:ko in)
Sambil makan dan minum kopi mengagumi bangunan Warung Kopi Lumbung Mataram lebih nikmat lagi. Dan buat lidah ingin berjanji,  berkunjung ke tempat ini lagi.

Pintu masuk dilihat dari dalam (foto:ko in)
Pintu masuk dilihat dari dalam (foto:ko in)
Tersesat lagi ? Sepertinya tidak karena ada rasa kopi yang mengingatkan tempat ini lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun