Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Film

Jika Bukan Drama Korea "49 Hari", Cukup atau Kurang ?

8 Januari 2021   08:55 Diperbarui: 8 Januari 2021   09:03 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film, sandiwara, pentas theater, sinetron atau drama Korea. Dikatakan  menarik  jika cerita atau tayangannya mampu mendekati cerita kehidupan sehari-hari. Salah satu drama Korea bisa membangkitkan emosi penontonnya, dengan mengaduk-aduk emosi.

Salah satunya saya. Membaca judulnya saja sudah mengandung paradoks. Bukan kontradiktif. Tetapi sesuatu yang berlawanan namun saling membutuhkan. Sebagaimana kodrat manusia harus mengalami peristiwa yang disebut dengan perjumpaan atau perpisahan. Entah dalam waktu yang lama atau singkat.

49 hari waktu, yang terasa amat sangat pendek. Manakala memiliki kesempatan kedua untuk hidup kembali, guna memutuskan untuk tetap hidup di bumi atau "naik ke atas". Supaya dapat renkarnasi. Ingat, ini drama Korea, setting budaya juga mesti menyesuaikan. 

(foto:teachaway.com)
(foto:teachaway.com)
Hidup lagi sebagai manusia, yang harus siap diobok-obok oleh rasa. Bahkan tak jarang perasaan manusia itu seperti diberi harapan setinggi langit tapi kemudian harus jatuh dan remuk redam. Sesaknya, dia sendiri harus mengumpulkan dan menyusun kembali hati yang remuk. 

Entah bersama teman yang peduli atau prihatin. Atau merasa sendiri walau sebenarnya tidak sedikit orang yang membantu. Memberi dukungan atau support dalam bentuk apapun.

Namun sekali lagi merasa,tidak ada yang membantu menata kembali hatinya. Seperti orang naik jet coaster atau rail coaster, jantung merasa copot dinaikan-turunkan.Bahkan ada yang diputar balik sedemikian rupa sehingga tak kuasa mengeluarkan teriakkan ngeri. Seolah lupa dengan orang yang duduk di samping, di depan atau di belakangnya.

(foto:indiamart.com)
(foto:indiamart.com)
Kira-kira seperti itu hidup 49 hari Cha Yu-ri yang diperankan Kim Tae-hee, mungkin seperti naik jet coaster hanya dua atau tiga kali putaran saja. Setelah itu harus mengambil keputusan.

Tidak mudah memutuskan dalam waktu yang  singkat dalan kesempatan hidup kedua. Cuma 49 hari, setelah menjalani hidup pertama dengan kematian tragis. Kecelakaan, saat masih, mengandung dan hanya anak di dalam kandungan yang bisa diselamatkan.

Roh atau arwahnya seperti protes dan tidak terima akan nasib dari akhir hidupnya, yang tragis meninggal saat kecelakaan dan saat masih mengandung. Ibu atau calon ibu. Ibu mana yang tidak menyayangi dan mengasihi anaknya. Sehingga arwahnya selama bertahun-tahun selalu berada di samping anaknya, seperti malaikat pelindung. Atau jadi roh penasaran.

(foto:be.freepik.com)
(foto:be.freepik.com)
Awal tahun 2021 menjadi semacam pengingat akan drama Korea favorit saya Hi Bye, Mama, yang tayang di bulan-bulan  awal tahun 2020. Saya tidak akan menjadi review atau menulis sinopsis film tersebut. Saya yakin sudah banyak yang menulis. Apalagi jadi kritikus seni, khususnya drama Korea. Ke Korea saja belum pernah. Ada yang mau mengajak saya gratis dengan menanggung transportasi akomodasi ke, dari dan selama  di sana ? Saya sih, oke-oke saja. 

Apalagi ketemu artis-artis Korea tidak hanya pemeran Cha Yu-ri (Kim Tae-hee) dan Oh Min-jeung (Go Bo-gyeol). Tapi juga artis lain yang cantik-cantik, mungkin bisa pusing saya melihatnya, karena semua cantik. "Ehm…"

Drama Korea favorit saya ini seperti kehidupan yang paradoks. Berlawanan tetapi saling membutuhkan. Ingin selalu bersama, bertemu atau bersua dengan mengatakan "Hai", "Hello." Atau "Hi." saja sudah merasa puas dan senang. Tetapi perjumpaan itu mesti diakhiri. 

Sedih dan merasa kurang, itu pasti. Tetapi dengan kata "Bye","Goodbye", "Sampai jumpa", "Sampai ketemu lagi", "Da, daaa…" atau "Daaaggg…."

(foto:cnnindonesia.com)
(foto:cnnindonesia.com)
Seperti ungkapan keikhlasan saatnya untuk berpisah. Merasa cukup dan bersyukur sudah diberi 49 hari. Seperi pengalaman Cha Yu-ri. 

Ketemu lagi kapan ? Biarkan Sang Waktu yang mengatur. 

Banyak pesan dan kesan dalam drama Korea ini dan saya tidak ingin menjadi orang yang menggarami lautan. Sebab sudah banyak yang mengulas drama Korea Hi, Bye, Mama. 

Tetapi karena diminta, saya tuliskan sebegini saja. Sisanya silahkan tonton sendiri dan temukan pesan-pesannya. Tidak baik saya terlalu banyak memberi pesan. Lewat tulisan atau ucapan karena saya bukan guru. Apalagi Mama anda. Ups, salah lagi khan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun