Apa arti kokokan ayam di waktu dini hari sekitar pukul 02:30. Jika dalam cerita fabel lama kokokan ayam jago menjelang fajar sebagai tanda matahari akan menyingsing. Tapi cerita fabel terkait ayam berkokok di dini hari sepertinya bukan tanda fajar akan menyingsing.
Kokokkan seekor ayam jago saat dini hari memecah kesunyian pergantian hari baru yang belum lama berselang. Sering mengejutkan saat tidur dengan mimpi-mimpi. Kadang kokokan itu di balas juga oleh ayam jago lainnnya, yang berjauhan tempatnya. Kemudian ayam jago lainnnya juga membalas dengan melakukan hal yang sama.
Sehingga terdengar seperti paduan suara saat dini hari. "Ku ku ru yuk….." Tidak lama kemudian kemudian diulang, "Ku ku ru yuk …." Jika ada sambutan dari ayam lain dengan nada yang beda di kejauhan, "Kok...kok… kok… Kooook. " Kemudian di balas dengan kokokan ayam di lain tempat lagi. Sudah dapat dipastikan dini hari dapat membangunkan tidur nyenyak malam kita.
Apalagi jika sebelum berkokok disertai kepakan sayapnya. Tapi beruntung, kokokan itu tidak berlangsung lama. Tidak selamanya kokokan di balas oleh kokokan ayam lain di kejauhan.
Seperti mengucapkan, "Ssst…ssst...ssst." Mungkin ayam betina itu merasa terganggu atau seperti orang yang mengeluh karena kenyamanan istirahatnya terganggu. "Huhhhhh…."
Kadang terdengar kokokan pelan ayam jago tidak seperti yang pertama tadi. Seperti membalas keluhan ayam betina di dekatnya, "Kok...kok...kok.". Seolah mengingatkan "Ati-ati bune." Bisa jadi kokokan pertama yang lantang memecah sepinya dini hari, seperti peringatan ayam jago kepada ayam betina atau orang-orang disekitarnya. "Awas pencuri mulai beraksi ….".
Tidak awal tahun 2021, hari-hari tahun sebelumnya ayam itu selalu begitu. Dini hari pun kembali sunyi. Saat kokokan itu tidak ada yang membalas. Tapi saat mata mau terpejam kembali. Tidak lama kemudian bunyi cecak juga terdengar keras di telinga. Apalagi letak cecak tidak jauh. Ada di dinding kamar tidur, "Cek...cek...cek...cek." Seperti peringatan yang sama yang dilakukan ayam jago milik tetangga sebelah rumah tadi.
Tidak lama kemudian giliran tokek yang berbunyi,"Tek...kek, tek kek…" Pendek sekitar dua atau tiga kali. Setelah itu sunyi kembali. Apakah ini juga peringatan seperti kata, "Awas …"
Mungkin memberitahu kita kalau pencuri sudah ada di dekat daerah atau kandangnya. Anehnya, ayam milik tetangga dekat rumah tidak menanggapi kokokan ayam yang berada di kejauhan, walau dilakukan berkali-kali. Dan dini hari kembali sunyi. Jam dinding menunjukkan angka sekitar pukul 03:30.
"Kuk...kuk...kuk, pagi om," kata si Jack. Saat ketemu saya pagi ini sekitar pukul 06:00 dan mendekati saya sambil memanggil keluarga atau saudara-saudaranya. Melihat saya membawa makanan.
andangan matanya semakin awas dengan melihat ke tangan saya. Suara "Kuk...kuk...kuk,"nya semakin keras. Memanggil saudaranya yang lain. "Om Ko In, bagi-bagi makanan.'
Itulah Jack, demikian saya memanggilnya. Ayam jago milik tetangga yang selalu membangunkan saya dini hari sekitar pukul 02:00 lebih.
Jack diam saja seperti gak mempedulikan pertanyaan saya. Malah saudara-saudara perempuannya atau istri-istrinya yang ribut sendiri, berebut makanan mengajak keluarganya makan."Makan, ayo makan…"
Makanan tinggal sedikit dan satu persatu pergi. Jack masih ada di halaman rumah saya. Melihat saya, seolah ingin mengatakan terima kasih. Tapi merasa gengsi, biasa ayam jago. Inginnya kelihatan jagoan dengan sering menyerukan. "Ini akuuuuu….." Eh, "Ku ku ru yuuukkk…" Berkali-kali.
Halaman rumah kembali sepi. Jack dan saudara atau istrinya mulai pergi ke kebun. Sesekali terdengar teriakan ayam betina, sambil lari bersuara. "Kok...kok, keok…"
Tiba-tiba hening dan Jack berkokok seolah menunjukan kejantanannya. "Kuk….ku...ru yukkk…". Saya bisa langsung menebak apa yang barusan dilakukan si Jack. Gak perlu saya terjemahkan artinya, ya….
Saat saya bergerak mengambil makanan sisa, ayam jago ini juga bergerak menjauh berusaha menjaga jarak. Ketika saya buang makanan ke arahnya. Jago berwarna kelabu beda dengan warna Jack yang merah. Malah menjauh tapi kemudian mendekati makanan yang saya lempar ke arahnya.
Langsung saya halau si Jack. "Husss.... Husss…"
Jack pergi sambil berteriak. "Pethok… pethok...pethok…." Menjauh tapi suara pethok-pethoknya masih lama terdengar.Â
Sepertinya Jack tidak berkata, "Ampun om… Ampun om… Ampun om." Tapi berkata "Om pelit….Om pelit….Om pelit…" Dengan nada mengejek karena dilakukan lama dan tidak selesai-selesai sambil menjauh. Sampai di kebun tetangga yang luas.
Dasar Jack. Eh, ayam...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H