Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Mendadak Jadi Fortune Teller, Tren 2021

6 Januari 2021   11:47 Diperbarui: 6 Januari 2021   12:08 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bunga anggrek tanah (foto:ko in)

(foto:cnbcindonesia.com)
(foto:cnbcindonesia.com)
Mengapa jadi tren ? Lihat isi hati diri kita masing-masing, yang sebenarnya memiliki sikap ingin tahu dan mencoba sesuatu yang baru. Apalagi jika itu terkait dengan teknologi terbaru. Orang tidak ingin dikatakan tertinggal zaman, walau penyebutan yang populer saat ini, generasi old. Sebuah cara yang halus.

Generasi old tidak ingin kalah dengan generasi now. Kemapanan ekonomi menjadi alasan untuk mencoba sesuatu yang baru, tren 2021 kendaraan listrik. Tidak ada yang yang tidak mungkin bagi mereka  yang memiliki kelebihan secara ekonomi.

Bagaimana dengan yang pas-pasan kondisi ekonominya?  Namanya mencoba tidak harus membeli ? Cukup merasakan duduk di atas kendaraan listrik itu sudah lumayan . Apalagi mendapat  kesempatan mencoba mengendarai sejauh beberapa meter di halaman parkir yang luas.

(foto:computer1001.com)
(foto:computer1001.com)
Tidak memiliki kesempatan juga bukan masalah. Berfoto di samping kendaraan modern temuan ilmu dan teknologi terkini yang menggunakan energi listrik. Boleh dibilang sudah menjadi “peserta” tren 2021.

Apalagi jika hasil foto tersebut menjadi viral  dan menggegerkan jagad dunia maya. Seperti seorang pegawai dari golongan biasa-biasa saja , berfoto di dekat sepeda yang harganya mencapai Rp 10 juta lebih. 

Warga netizen langsung menanggapi dengan berbagai celotehan dan tanggapan dari yang negatif dan positif. Kocak dan lucu jika mengingat hal itu. Tidak sedikit yang jadi korban tren .

Masih ingat tren tanaman Gelombang Cinta ? Harganya bisa mencapai jutaan. Bahkan jumlah daunnya ikut mempengaruhi harga tanaman tersebut. Belum lama tren tanaman hias, khususnya yang bernama Janda Bolong.

Beruntung tren tanaman hias ini, tidak seheboh masa Gelombang Cinta. Mungkinkah karena kesadaran berbagi yang semakin tumbuh ? Beberapa tetangga, saya persilahkan mengambil sesukanya  tanaman Kuping Gajah atau Anggrek Tanah.

Tanaman suplir (foto; ko in)
Tanaman suplir (foto; ko in)
Bahkan tanaman supplir kerap menjadi background foto-foto makanan saya di akun instagram saya www.instagram.com/atawaatawi. Tanaman tersebut tumbuh dengan sendirinya di antara tembok rumah dan di halaman rumah. Saya persilahkan juga mengambilnya.

Saat iseng melihat harga tanaman supplir di internet ternyata di jual Rp 60 ribu sampai Rp 80 ribu. Alam memberi secara cuma-cuma, menanam saja tidak. Mengapa menjual dengan harga mahal. Jangan rakus-rakus amatlah.

Bunga anggrek tanah (foto:ko in)
Bunga anggrek tanah (foto:ko in)
Termasuk tanaman ginseng yang daunnya dijual cukup mahal di supermarket. Padahal di halaman rumah saya, saat musim penghujan tumbuh dengan sendirinya. Bunganya kecil, terkena angin bisa menyebar kemana-mana dan warnanya cantik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun