Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

NB: Kalendernya, Ya

31 Desember 2020   20:54 Diperbarui: 6 April 2021   09:14 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yogyakarta, 31 Desember 2020

Dear Dua Satu

Boleh ya, aku panggil dirimu Dua Satu. Terlalu panjang, kalau nyebut Dua Ribu Duapuluh Satu. Ribet. Gak marah Khan ?

Dua Satu, kenalin aku Ko In. Itu juga nama yang sengaja tak pendekin biar gak terlalu panjang dan lama nulisnya. Ditambah angka 1903. Itu bukan tahun kelahiranku. Iseng aja, sebab saat buat akun email nama @koin dah buanyaak.

Selain itu juga biar gak banyak yang kenal. Sok artis ya…. padahal bukan. Tapi jujur dulu memang pingin terkenal. Dan sempat nama asliku kalau diketik di Google muncul sampai dua halaman lebih tentang nama aku. 

Sekarang jika ketik nama asliku ternyata yang muncul di halaman pertama dan paling atas. Bukan tentang aku tetapi  orang lain yang namanya persis namaku. Yes..... Senang aku. 

Dua Satu, jadi orang dikenal, itu ternyata gak enak. Gak bebas. Orang memperlakukan kita, kadang sudah tidak apa adanya. Sudah pakai topeng kata orang. Lebih gak enak lagi jika kita lupa nama dan wajah  mereka. Dikirain kita sombong, padahal benar-benar lupa ketemu dimana dan acara apa. 

Nah, Dua Satu lebih enak jadi sosok baru yang tidak banyak orang mengenali aktivitas kita dulu. Itu salah satu alasan mengapa aku pakai nama Ko In 1903. Masa lalu biarlah seperti Dua Ribu Dua Puluh yang akan kami tinggalkan beberapa jam lagi.

Untuk itu jangan lupa memperkenalkan dirimu, Dua Satu. Apa, bagaimana dan seperti apa dirimu. Aku sudah memperkenalkan diri. Giliranmu memperkenalkan diri. Segera balas suratku atau email ku ini. 

Gak perlu beli amplop dan perangko. Baru seminggu kemudian balasan suratmu sampai ke tanganku. Esok, langsung dijawab ya, pertanyaanku. Lewat email. Gak lewat pos. Jadi ingat lagunya Vina Panduwinata. 

Surat cintaku yang pertama/ membikin hatiku melompat/ seperti melodi yang indah/ ada kata cintanya/ padaku

Nah, Dua Satu. Be good to me ya. Honey and my children. God, bless my homeland forever in new year.

Aku tunggu kata-kata indah cintamu pada kami di blog keroyokan ini. Kami tunggu aksi baikmu sepanjang tahun Dua Satu buat negeriku. 

Dari kesehatan, kesejahteraan, kedamaian, toleran, saling peduli, saling menghormati dan menghargai. Jauhkan pula negeri ini dari segala bencana dan mala petaka. Dua Satu, engkau sayang kami khan? 

Tuhan, kami mohon Dua Satu membawa kebaikan, keberuntungan, damai sejahtera, kesehatan, kegembiraan, kebahagiaan dan kebutuhan ekonomi yang lebih dari cukup. Supaya kami dapat berbagi untuk mereka yang kurang beruntung.

Dua Satu, tahun kemarin ekonomi negeri kami seperti kurang beruntung. Dirimu jangan ikut-ikutan ya. Sebab hanya akan menimbulkan kesusahan bagi banyak orang. Dirimu pasti tidak suka melihatnya. 

Itu jika dirimu punya perasaan sayang pada kami. Sayang atau cintakah dirimu pada ku dan pada kami semua ?

Aku tunggu balasan suratmu.

Aku tunggu dengan penuh kesabaran jawaban cintamu pada kami semua.

Jangan buat kami patah hati.

Jangan buat kami remuk redam hatinya. 

Tawari kami selalu harapan baik.

Beri kami kesempatan dan harapan hidup lebih baik dari kemarin.

Dua satu, engkau adalah pemilik dari Sang Waktu. Sampaikan doa-doa kami yang terucap, tertulis atau yang hanya terdengar olehNya. Tolong, sampaikan doa dan harapan baik kami kepadaNya. Sang Waktu.

Sampai ketemu beberapa jam lagi kedepan Dua Satu. Dan kita akan jalani hidup bersama, sekitar 365 kali putaran matahari dalam mengelilingi bumi.

See you soon. 

Love,

KoIn 1903

NB;

Kalendernya ya.

Biar bisa dipasang di kamar ku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun