Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Kapan Kartu ATM-mu Kedaluwarsa?

11 Agustus 2020   16:11 Diperbarui: 11 Agustus 2020   16:10 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rasional menarik uang (foto: Ko In)

Kepandaian atau kecerdasan seseorang menjadi tak bermakna jika  tinggal diam di kepala. Tidak mewujud dalam tindakan atau perbuatan baik dan bermanfaat bagi banyak orang.

Menabung atau menyimpan uang di bank atau lembaga keuangan non bank lainnya, seperti koperasi. Merupakan keputusan cerdas yang diperoleh dari pengetahuan dan pengalaman. Walau jumlah simpanan sedikit, jika dilakukan banyak orang maka dana yang terkumpul menjadi berarti bagi aktivitas perekonomian dan bisnis.

Menabung uang di bank itu, cara sederhana manfaatkan produk keuangan yang minim risiko. Bukan sekedar aman dan nyaman manakala ditinggal bepergian atau tidur. Bukan pula supaya uang tidak berjamur atau dimakan rayap, seperti milik Sunardi Warga Kalurahan Putat, Kapanewon Patuk, Gunungkidul.

Lupa itu penyakit manusia. Demikian pula dialami Sunardi yang lupa menyimpan uang hingga mencapai jutaan rupiah. Jadi rusak gara-gara dimakan rayap (jogja.tribunnews.com, 22/7/2020). 

Kisah rayap makan uang juga pernah terjadi sekitar satu tahun lalu. Waktu itu, sejumlah uang milik Putri Buddin yang diberikan ke neneknya, untuk kebutuhan sewaktu-waktu. Tidak digunakan dan tetap disimpan dalam lemari bahkan ditambah oleh si nenek. 

Uang bertambah sampai sekitar Rp 10 juta namun celakanya, baru  diketahui rusak dimakan rayap. Saat Putri mengecek kembali uang yang pernah diberikan ke neneknya di lemari, setelah neneknya meninggal (kompas.com, 22/08/2019)

(Foto:kompas.com )
(Foto:kompas.com )
Setiap orang pernah melakukan kesalahan seperti lupa, ceroboh, kurang hati-hati dan kurang perhatian. Entah karena malas atau tidak ada waktu mengurusi barang atau benda berharga miliknya. Tidak hanya uang tetapi juga produk perbankan, lainnya. Termasuk kurang perhatian dengan masa berlaku kartu ATM (Automatic Teller Machine), sebagaimana saya alami.

Sadar manakaka tidak dapat digunakan akibat kurang perhatian dengan masa berlaku kartu ATM. Sehingga membuat kepanikan kecil karena tinggal satu lembar uang  yang cukup untuk membayar parkir, empat atau lima kali parkir.

Mengurus saat itu tidak mungkin karena bertepatan hari Minggu. Mau tidak mau harus menunggu keesokan harinya. Mengapa tidak menggunakan kartu ATM lain yang dikeluarkan oleh bank lain ? 

Pertanyaan tidak salah, tidak sedikit dari kita di dompetnya ada lebih dari satu kartu ATM, yang dikeluarkan oleh bank berbeda. Demikian pula saya, memiliki dua kartu ATM dari bank berbeda. Satu bank milik pemerintah dan lainnya lagi dari bank swasta.

Kartu ATM di dompet (foto:Ko In)
Kartu ATM di dompet (foto:Ko In)

Rendah kepedulian dan perhatian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun