Mengawali dengan kata "Twitter do your magic" kemudian dilanjut dengan kata berhuruf besar semua KHUSUS YOGYA. Spilla Jewelry beraksi di dunia maya. Pada awalnya mungkin sebagian orang sempat ragu dengan informasi tersebut khawatir jika hoax .
Berbekal saling percaya dan jujur informasi dari warga net. Aksi tersebut berbuah nyata dimana tidak sedikit orang yang bisa tersenyum dan bersyukur memperoleh bantuan dari orang-orang baik. Sedikit banyaknya membantu dan meringankan beban kehidupan dalam mencari nafkah untuk makan sehari-hari di tengah pendemi Corona Covid-19.
Aksi baik dari sekelompok orang bertambah memasuki bulan puasa. Beberapa komunitas keagamaan dari agama yang sama atau beda sekitar pukul 16:00 mulai membagi nasi bungkus atau nasi kotak secara gratis kepada warga Yogya yang merasa membutuhkan. Tidak sedikit ojol mendominasi mendapatkan sedekah nasi bungkus.
Pengurus Masjid Kampus UGM membagi sekitar 250 kotak nasi yang dibagi dalam dua titik. Di Bunderan UGM dekat pintu masuk utama kompleks UGM dan Bundaran Agro dekat selokan Mataram.
Dalam waktu sepuluh menit nasi kotak berjumlah 150 habis terbagikan. Saya mencoba untuk ikut mencicipi nasi kotak. Isinya satu butir kurma, segelas air putih, telur dan sayur  brongkos. Wah, pas sekali dengan kesukaan saya.
Menurut keterangan salah satu pembagi nasi kotak, dana untuk membuat nasi berasal dari para donatur dan pembagian nasi tersebut dilakukan sampai hari ke dua puluh  bulan Ramadhan.
Kita masih memiliki orang-orang baik yang tidak ingn menonjolkan diri dan ditonjolkan. Mereka tidak ingin disebut namanya hanya ingin disebut donatur saja. Sebagaimana saat saya mencoba menanyakan kepada seorang bapak yang mengantar 150 nasi bungkus ke sekretariat Kobar Peduli
"Wah..., saya hanya disuruh ngantar. Saya disuruh membuat 150 nasi bungkus dan disuruh ngantar ke sini. Begitu saja pesannya," jelas seorang bapak yang mengantar nasi bungkus ke Sekretariat Kobar Peduli. Beberapa menit sebelum pembagian nasi bungkus untuk mereka yang kurang mampu dan terdampak dari pendemi dimulai tepat pukul 16:00.
Saat relawan sibuk membagi nasi bungkus kepada mereka yang membutuhkan. Datang sepasang suami istri beserta anaknya membawa sejumlah nasi bungkus dalam tas kresek ukuran cukup besar.
Jumlahnya memang tidak cukup banyak tetapi aksi tersebut nampaknya sebagai upaya orangtua memberi didikan secara langsung kepada putranya untuk memiliki kepedulian dan saling membantu. Lewat berbagi nasi bungkus dalam rangka memperingati hari ulang tahun sang anak .
Kegiatan membagi nasi bungkus oleh komunitas Kobar Peduli atau Sego Mubeng ini dalam situasi normal tidak ada wabah. Biasanya dilakukan setiap hari Sabtu pagi dengan jumlah berkisar 250 bungkus nasi lebih, tergantung pada donasi yang masuk ke sekretariat.