Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Ritual Atlet Kick Boxing

5 Maret 2020   22:27 Diperbarui: 5 Maret 2020   22:45 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebiasaan atau ritual (foto:cnnindonesia/AFP photo)

Berdoa sebelum melakukan kegiatan itu sangat baik dan dianjurkan supaya yang kita lakukan sesuai dengan kehendakNya dan jalan Tuhan. Pada intinya adalah memohon keselamatan serta perlindungan, kelancaran serta kemudahan dengan apa yang kita lakukan dan perbuat.

Demikian halnya dengan apa yang dilakukan sejumlah atlet saat akan memulai pertandingan. Bahkan tidak sedikit yang melakukan selebrasi dengan cara yang khas saat memperoleh kemenangan sebagai wujud rasa syukur kepada Sang Agung.

Sebagaimana sebagian atlet kick boxing yang berlaga di kejuaraan Kick Boxing Championship di Sleman City Hall awal bulan Maret, berdoa di salah satu sudut ring dengan meletakkan kedua tangannya di depan dada. Atau menutupkan kedua telapak tangan ke muka sambil menyandarkan kepala di busa pengaman salah satu sudut ring, sambil berdoa.

Tetapi ada juga sebelum memasuki ring pertandingan, ada atlet yang menelungkupkan diri di dekat panggung ring. Setelah berdoa, salah satu tangannya menggosok lantai ring sebanyak tiga kali. Kemudian dengan keras memukulnya, sehingga membuat sebagian penonton yang ada di dekatnya terkejut.

Berdoa sebelum bertanding (foto:ko in)
Berdoa sebelum bertanding (foto:ko in)
Ada pula tingkah lucu atlet kick boxing yang membuat senyum-senyum sejumlah penonton. Saat atlet akan memasuki ring pertandingan. Dengan cara membungkukkan badan melewati tali ring yang mengelilingi arena pertandingan. Salah satu petugas atau panitia ada kalanya membantu dengan menginjak tali ring dan menarik tali ring nomor kedua dan ketiga. Supaya atlit mudah memasuki arena.

Dengan langkah penuh semangat dan muka yang menunjukkan siap bertarung, menuju arena atau ring pertandingan. Guna memudahkan masuk ke arena karena tali ring sudah di tarik ke atas dan diinjak turun oleh salah satu petugas atau panitia. Namun si atlet tidak langsung bergerak masuk untuk memasukkan seluruh tubuhnya ke dalam ring.

Tetapi malah mengeluarkan kembali kepalanya, kemudian memasukkan lagi dan mengeluarkan lagi. Itu dilakukan sebanyak tiga kali. Ritual yang cukup menggelikan bagi mereka yang tidak terbiasa melihat polah-polah atlet sebelum bertanding. Siang itu saya melihat dua atlet kick boxing melakukan hal yang sama sebelum bertanding dalam babak penyisihan Kick Boxing Championship di Sleman City Hall.

Salah satu ritual lucu (foto: ko in)
Salah satu ritual lucu (foto: ko in)
Ada yang memukul tali ring saat pertama kali masuk arena. Dan ada lagi atlet  kick boxer setiap bunyi lonceng tanda dimulainya pertandingan, salah satu kakinya selalu menjejak ringan tali ring dengan telapak kakinya. Apakah ritual tersebut mampu membawa kemenangan bagi si atlit?

Jawabannya ternyata, tidak selalu. Sebab walau sudah melakukan ritual dan mungkin tidak ada yang tertinggal atau terlupa dilakukan oleh atlet kick boxing. Tidak jarang ada yang penampilanya kedodoran dan tidak ada habisnya mendapatkan serangan berupa pukulan dan tendangan dari lawan. 

Bahkan ada salah satunya yang kalah telak karena setelah mendapat serangan bertubi-tubi, jatuh dan tidak mampu berdiri sendiri sehingga harus dibantu pelatih serta tim medis.

Jatuh dan kalah (foto:ko in)
Jatuh dan kalah (foto:ko in)
Ritual menjelang pertandingan yang dilakukan atlet di sejumlah cabang olahraga bukan sesuatu yang baru. Sebagian ada yang beranggapan hal itu sebagai faktor luck atau keburuntungan yang sangat diperlukan di setiap pertandingan. Atau dimaknai sebagai pembangkit rasa percaya diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun