Mendengar cerita tersebut, Sukma terkejut dan meminta maaf sebab tujuannya untuk meningkatkan kualitas cemilan produksi UKM Jamal. Siang itu mereka berdua berada di acara yang sama untuk berbagi pengalaman bagaimana menempuh jalan yang berliku hingga akhirnya dipertemukan dalam komunitas SRC.
Menempuh jalan berliku sudah mereka jalani hingga menemukan hasilnya. Jamal kini harus sibuk memenuhi pesanan atau order dari beberapa daerah. Dengan muka cerah Jamal bercerita sedang berusaha memenuhi pesanan dari Tanggerang.
Sukma, usianya sudah tidak muda. Parasnya masih cantik dan tetap menyebarkan semangat berbagi kepada orang-orang di sekitarnya. Demikian pula pesanan brambang goreng BuRina tidak pernah sepi. Dari hasil saya menempuh jalan berliku untuk menemui Rina di rumahnya, saat akan pulang tiba-tiba dia memasukkan satu botol brambang goreng ke tas saya. Benar-benar rejeki tak terduga usai menempuh jalan brambang goreng.
Saya masih ingat dengan jelas, melihat dengan mata kepala sendiri perempuan berusia lanjut cekatan mengupas brambang. Seorang nenek yang tinggal tidak jauh dari rumah Rina, dalam waktu dua jam bisa mengupas 8 kg brambang.Â
Semangat berbagi ternyata tumbuh diantara orang-orang sederhana. Tak terasa mata ini berair, saat membenarkan letak kaca mata. Rupanya saya lupa cuci tangan, usai megenggam racikan brambang di rumah Rina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H