Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sehat itu Karunia Bukan?

16 November 2019   12:53 Diperbarui: 16 November 2019   13:06 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengawali hidup yang sehat itu mesti dari pikiran. Membiasakan diri berpikir positif adalah hal wajib. Kebiasaan ini sudah saya lakukan sejak lama, kira-kira waktu usia masih remaja. Walau tidak selamanya berhasil namun itu lebih baik daripada mengawali hari baru dengan pikiran negatif. 

Pikiran yang kerap membuat mager, kurang bersemangat, hilang gairah dalam menjalani hidup. Mennjadikan diri sebagai orang yang tidak tahu berterima kasih serta bersyukur.

Saat membuka mata, pikiran mulai bekerja. Terkadang teringat peristiwa tidak menyenangkan sehari sebelumnya. Seperti memperoleh nilai jelek, tidak lulus mata kuliah, gagal melakukan tugas atau pekerjaan yang menjadi tanggungjawab. Tetapi Saya berusaha menggantinya dengan memikirkan hal yang baik serta menyenangkan.

Jangan gadaikan kegembiraan

Saat masih duduk di sekolah menengah atas atau SMA. Saya terinspirasi untuk mempraktikkan cara berpikir positif setelah membaca sebuah buku yang judulnya, saya lupa tetapi ada kata berpikir positif. Saya agak sangsi apakah buku itu ditulis oleh Norman V Piale atau penulis lainnya.

Saya masih teringat pesan dalam buku ini yang kira-kira menyebutkan demikian. Manakala kamu mengawali harimu dengan harapan dan keinginan untuk bertemu seseorang yang membuatmu gembira. Namun diperjalanan, engkau bertubrukkan dengan seseorang yang membuatmu jatuh. Bingkisan atau kado yang akan engkau berikan pada orang yang kamu anggap spesial. Rusak dan secara tidak sengaja terinjak oleh yang menabrakmu dan kotor oleh lumpur.

(sumber: bukalapak.com)
(sumber: bukalapak.com)

Apakah engkau marah ? Kesal dan jengkel pada orang yang menabrakmu, terlebih tidak mengakui kesalahannya. Bahkan balik menyalahkanmu sambil marah-marah. 

Pertanyaan berlanjut. Mengapa mesti merusak rencana dan harapan baikmu dengan masalah sepele. Meletakkan kegembiraanmu pada gift, kado atau bingkisan untuk orang spesial. Manakala rusak pecah tersulut emosimu, marah. Bukankah kegembiraanmu ada saat bertemu dengan orang spesial. Mengapa engkau gadaikan dengan kemarahan dari orang yang menabrakmu. Bahkan mungkin tidak engkau kenal?

Apakah kegembiraanmu rela diganti dengan kemarahan. Mengapa tidak tetap mencoba tetap memiliki pikiran positif, membayangkan hal menyenangkan saat bertemu dengan teman spesialmu ?

(sumber: bukalapak.com)
(sumber: bukalapak.com)

Pengalaman praktik berpikir positif

Saya teringat pengalaman saat ke sekolah naik bus kota yang penuh sesak. Baju seragam putih-putih saya pakai karena menjadi salah satu petugas upacara yang biasa berlangsung tiap hari Senin.

Di dalam bus kota sudah penuh penumpang dan orang tetap ingin menaikinya karena hampir semua orang diburu waktu sampai tempat kerja. Kantor, pabrik, pasar, kampus atau sekolah seperti saya yang berstatus pelajar waktu itu.

Manakala sampai halte tujuan, saya turun. Tetapi betapa terkejutnya saat ditegur seorang teman yang berjalan di belakang saya saat sampai pintu gerbang sekolah. Dia menunjuk baju dan celana bagian belakang saya, yang kotor banyak warna hitam seperti bekas arang.

Saat itu langsung terbayang bagaimana  mungkin jadi petugas upacara bajunya kotor. Sementara mencari pengganti sudah tidak memiliki kesempatan. Benar-benar hari yang buruk pikir saya. Namun saya teringat dengan pesan untuk selalu berpikir positif dari buku yang belum lama saya baca.

(sumber: tirto.id)
(sumber: tirto.id)

Saya berusaha membalik pikiran dan perasaan negatif di kepala dan hati dengan mencari pemikiran tentang sesuatu yang dapat membuat saya selalu berpikir positif. Pengaruhnya ternyata luar biasa, tidak ada yang menertawakan atau membuat saya malu manakala bertemu dengan teman-teman di sekolah. Hanya banyak pertanyaan.

Sejak itu saya meyakini bahwa pikiran positif adalah kunci menikmati dan menjalani hari dengan gembira. Bawaan hati serta sikap yang selalu gembira akan memancarkan aura positif, yang secara tidak langsung berpengaruh baik juga terhadap diri kita dan orang-orang di sekitar kita. 

Upaya selalu berpikir positif bukannya tanpa tantangan. Kuatnya tarikan pikiran negatif, sama kuat dengan keinginan untuk selalu berpikir positif. Guna mampu mengendalikan pikiran negatif dan menyingkirkan jauh-jauh. Saya terbiasa memutar lagu, yang tempo atau beatnya cepat dan menghentak. Tujuannya agar membangun semangat dalam diri. Dampaknya dapat dirasakan sampai sore hari.

(sumber: dndproduction)
(sumber: dndproduction)

Orang yang bersemangat, dipicu oleh pikiran sehat sebagai triggernya. Menjadikan tubuh ini aktif. Organ-organ dalam tubuh bekerja sehingga memperlancar aliran darah serta oksigen ke seluruh bagian tubuh. Pengaruhnya, tubuh menjadi sehat. Ada peran saling timbal balik antara anggota serta organ tubuh dengan semangat dan pikiran. Mereka seperti tim yang kompak.

Jika malas berolahraga rutin minimal 30 menit dalam satu hari. Tubuh mengirim sinyal pegal seolah meminta dirinya untuk digerak-gerakan dan pikiran atau hati resah ada satu aktivitas yang kurang.

Sehat itu tidak terbatas pada kesehatan jasmani atau tubuh dengan cara olahraga teratur, makan makanan yang bergizi dan memenuhi asupan gizi bagi tubuh. Sehat itu juga meliputi sehat jiwa serta pikiran. Sehat rohani dan finansial juga.

(sumber: dinkesbulelengkab.go.id)
(sumber: dinkesbulelengkab.go.id)

Sun Life menjaga harapan

Sehat itu artinya mampu menjaga harapan. Untuk berhasil, menang, meraih apa yang diinginkan atau dicita-citakan terlepas apakah berhasil atau gagal. Orang harus mampu menjaga harapan. Harapan menjadi penting karena dengan harapan manusia itu sejatinya hidup. Orang-orang tanpa harapan tak ubahnya seperti mayat hidup, yang mati sebelum waktunya.

Obat semahal dan semanjur apapun jika orang sakit tidak memiliki semangat dan harapan untuk tetap hidup, tidak ada artinya. Oleh karena itu, setiap orang perlu memiliki jiwa yang sehat. Dan jiwa yang sehat hanya dapat diperoleh dengan menjaga pikiran yang sehat. Berusaha selalu berpikir positif.

Berpikir positif itu diantaranya dengan menjalani hidup bersahaja, ringan dalam memaknai dan memandang masalah hidup. Jujur dan tanpa pretensi. Satu-satunya pretensi adalah demi kebaikan itu sendiri. Bukan untuk diri sendiri tapi untuk semua orang.

(sumber:ticketbud.com)
(sumber:ticketbud.com)

Sehat juga tidak sebatas sehat rohani. Membatasi iman yang tanpa amal dan perbuatan baik. Itu menjadikan manusia mati, hidupnya hampa atau kosong.
Oleh karena itu arti menjaga kesehatan bertitik tolak pada pikiran yang positif. Pikiran yang bagaimana ? 

Seperti jika belum berhasil memenangkan blog competition dengan tema Sehat itu Aset . Tetapi tetap bersyukur karena pikiran positif dapat disampaikan  ke pembaca Kompasiana dan Sun Life Financial Indonesia.  Walau kualitas tulisan tidak kalah dari tulisan peserta lain. Tetapi mungkin mereka yang menang, lebih membutuhkan hadiahnya daripada saya.

Ini cara simpel menjaga pikiran positif agar selalu sehat. Karena hidup dan kehidupan itu sendiri adalah hadiah. Sehat itu juga karunia dan berkat dari Allah, yang mesti dijaga dan dipelihara dengan menghargai hidup, lewat cara hidup yang baik dan benar. Salah satunya dengan selalu berusaha berpikir positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun