Dalam buku Toponim Kota Yogyakarta, pihak Residen Cannes mengajukan permohonan kepada Sri Sultan untuk diberi tempat khusus bagi orang-orang Eropa, lokasinya di sebelah timur sungai Code. Dikenal dengan Nieuwe Wijk atau Kota Baru pada masa sekarang.
Sisa-sisa bagaimana orang Belanda dalam membangun sebuah kawasan, sangat memperhitungkan aspek lingkungan dapat dilihat dengan halaman luas di rumah, tempat ibadah dan rumah sakit. Dimana ditanami pohon buah atau pohon yang menyebarkan bau harum. Di sepanjang jalan, kanan kiri jalan atau di tengah jalan, sebagai pembatas jalur jalan yang berlawanan arah.
Membangun gedung di negeri tropis, orang Belanda memperhatikan unsur sirkulasi udara dan cahaya. Seperti membuat jendela serta pintu yang besar dan tinggi dengan kaca. Sayang beberapa bangunan tersebut kini nampak tenggelam oleh bangunan baru yang tinggi dan bertingkat.
Sebagai sebuah kawasan, Kota Baru bagaikan sebuah taman kota. Sedikit membantu mengurangi polusi udara kota Yogyakarta, akibat semakin bertambahnya jumlah kendaraan bermotor. Di jam sibuk saat liburan atau usai jam kantor, jalan sekitar Kota Baru selalu padat dengan kendaraan sehingga menimbulkan kemacetan.
Bisa jadi pohon tanjung itu seusia nenek atau kakek buyutmu.