Menurut kepala BKPM, Thomas Lembong telah terjadi peningkatan investasi. Dibandingkan tahun 2018, pertumbuhan investasi PMDN di Triwulan I 2019 mengalami peningkatan 14,1persen. Dari Rp 76,4 triliun pada tahun 2018 menjadi Rp 87,2 triliun. Sedangkan untuk PMA turun 0,9 persen.
Data tersebut mengindikasikan dua hal:
Pertama, kesadaran untuk membiayai pembangunan dari modal sendiri. Masyarakat semakin tumbuh kesadarannya untuk terlibat dalam pembangunan dan mendorong kemajuan bangsa lewat investasi, sesuai dengan kemampuan finansial yang dimiliki.
Kedua, kesadaran untuk tidak menggantungkan pembangunan dengan dana asing yang rentan akan fluktuasi nilai tukar mata uang dan gejolak ekonomi regional serta global. Saat ini bukan jaminan aman jika investasi dengan menggunakan dana asing atau luar negeri itu menghasilkan keuntungan berlipat. Sebab setiap negara, baik negara maju atau berkembang tidak lepas dari ancaman krisis keuangan jika sebuah negara tidak pandai-pandai menjaga stabilitas sistem keuangannya.
Data dari Direktorat Jendral Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) menyebutkan sekitar 50 persen lebih investor SBR atau Savings Bond Ritel diminati oleh kelompok generasi milenial. SBR salah satu jenis SUN atau SBN yang khusus ditawarkan untuk perorangan atau individu. Tidak heran jika ada kata ritel di belakangnya dan minimal pembelian Rp 1 juta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H