Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

It's Cool to Be Hero

30 Juli 2019   15:46 Diperbarui: 30 Juli 2019   21:03 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(foto: BKPM)
(foto: BKPM)
Sebagai gambaran sejauh mana tingkat kepercayaan dan keamanan menginvestasikan dana ke negara dapat  dilihat dari meningkatnya penanaman modal dalam negeri yang dirilis oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan kenaikan nilai investasi pada tri semester pertama, Januari sampai maret 2019 sebesar Rp 195, 1 triliun atau naik 5,3 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2018 sebesar Rp 185,3 triliun.

Menurut kepala BKPM, Thomas Lembong telah terjadi peningkatan investasi. Dibandingkan tahun 2018, pertumbuhan investasi PMDN di Triwulan I 2019 mengalami peningkatan 14,1persen. Dari Rp 76,4 triliun pada tahun 2018 menjadi Rp 87,2 triliun. Sedangkan untuk PMA turun 0,9 persen.

Data tersebut mengindikasikan dua hal:

Pertama, kesadaran untuk membiayai pembangunan dari modal sendiri. Masyarakat semakin tumbuh kesadarannya untuk terlibat dalam pembangunan dan mendorong kemajuan bangsa lewat investasi, sesuai dengan kemampuan finansial yang dimiliki.

Kedua, kesadaran untuk tidak menggantungkan pembangunan dengan dana asing yang rentan akan fluktuasi nilai tukar mata uang dan gejolak ekonomi regional serta global. Saat ini bukan jaminan aman jika investasi dengan menggunakan dana asing atau luar negeri itu menghasilkan keuntungan berlipat. Sebab setiap negara, baik negara maju atau berkembang tidak lepas dari ancaman krisis keuangan jika sebuah negara tidak pandai-pandai menjaga stabilitas sistem keuangannya.

(foto: sindonews)
(foto: sindonews)
Untuk lebih meyakinkan bahwa generasi millenial tingkat kesadaran berinvestasi semakin tinggi dapat dilihat dari minat mereka menanamkan modalnya sebagai investasi ke depan lewat SBN.

Data dari Direktorat Jendral Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) menyebutkan sekitar 50 persen lebih investor SBR atau Savings Bond Ritel diminati oleh kelompok generasi milenial. SBR salah satu jenis SUN atau SBN yang khusus ditawarkan untuk perorangan atau individu. Tidak heran jika ada kata ritel di belakangnya dan minimal pembelian Rp 1 juta.

(foto:djppr)
(foto:djppr)
Dari sifatnya SBR tidak jauh beda dengan tabungan atau deposito dan tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder seperti saham. SBR dapat dibeli pada masa penawaran dan dapat disimpan hingga masa jatuh temponya berakhir.

(foto:djppr)
(foto:djppr)
Dengan dana cukup Rp 1 juta sebagai investasi, generasi millenial secara tidak langsung ikut berperan dalam pembangunan negeri. Menjadi hero di balik layar. Tidak sedikit  orang yang tidak menginginkan perbuatan baiknya diketahui banyak orang. It is cool to be hero. Keren.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun