Kekurangan KPR
Pertama, Â bapak ibu menjadi lebih semangat mencari uang. Akibatnya perhatian dan waktu untuk bersama dengan anak-anaknya berkurang.
Kedua, kami merasakan ibu semakin pelit. Jarang ada jajanan atau makanan buat cemilan. Akibatnya snack atau makanan ringan yang dijual ibu jadi sasaran kami.
Yang ketiga ibu menjadi sering ngomel di awal kredit rumah. Sering berpesan untuk makan yang banyak dan jaga kesehatan supaya tidak mudah sakit. Dengan alasan jika sakit dapat mengganggu kelancaran mengangsur KPR.
Ibu itu lucu. Bagaimana kami sehat jika porsi lauk dan susu dikurangi.
Keempat, pernah saya iseng menghitung cicilan rumah. Ternyata harga rumah kredit jatuhnya lebih  mahal dibanding tunai. Tetapi saya diam, takut membangkitkan amarah ibu.
Kelebihan KPR Subsidi
Dibalik kredit ternyata ada hal positif. Barangkali orang tua sudah memperhitungkan waktu itu.
Pertama, sebagai seorang prajurit dengan gaji yang pas-pasan waktu itu. Membeli rumah cara KPR sangat membantu orangtua saya. Apalagi mendapat subsidi.
Saat ini ada Peraturan Menteri PUPR no 20 tahun 2014 membantu masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR. Untuk memiliki rumah lewat KPR subsidi. Syarat diantaranya sudah bekerja minimal satu tahun dengan gaji maksimal empat juta rupiah perbulan. Dapat mengajukan KPR sejahtera. Untuk yang bergaji maksimal tujuh juta rupiah dapat mengajukan KPR rumah susun. Bunganya flat lima persen sampai selesai angsuran. Â
Caranya lewat bank-bank yang sudah ditunjuk. Subsidi uang muka empat juta rupiah bagi MBR yang sudah mencapai usia 21 tahun atau sudah menikah. Sehingga MBR tinggal membayar uang muka sebesar satu persen dari harga rumah, plus cicilannya.