Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pilih Jenderal, Security, Telon Lang Plus atau..

30 Juni 2017   06:19 Diperbarui: 9 Juli 2017   20:34 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chacha dan Chizcha berebut Telon Lang Plus (Foto:Ko In)

Senja mulai tiba. Matahari pelan-pelan mengucapkan salam perpisahan. Meninggalkan hari dengan keremangan. Orang tua menyuruh anak-anak bergegas masuk rumah. Lampu teras, halaman dan jalan mulai dihidupkan. Tetangga sibuk menutup pintu dan jendela rapat-rapat.   Penjagaan sekitar rumah menjadi demikian ketat. Tiap lubang ventilasi terpasang kawat kasa yang lubangnya sangat kecil. Serangga seperti nyamuk dipastikan tidak mampu menerobos.

Mata terus berjaga sepanjang malam mengawasi kemungkinan musuh datang. Ditemani televisi yang menyiarkan film, yang sudah tayang berulang-ulang.  Tanpa sadar mata terpejam. Terlelap dalam mimpi yang masih samar-samar. Tiba-tiba terbangun mendengar suara yang sangat mengganggu di sekitar kepala.

www.mobilefourlook.com
www.mobilefourlook.com
"Ngunggg......., ngunggg......., ngunggg........!!!" Entah darimana datangnya. Nyamuk berhasil menerobos sistem kemanan dan penjagaan rumah. Suaranya tidak sekeras suara mesin pesawat tempur tapi sangat mengganggu dan mejengkelkan. Satu dua nyamuk berhasil mendarat di tangan dan kaki. Meninggalkan rasa gatal serta ruam merah di kulit atau benjolan.

Bayangkan jika menggigit anak-anak atau balita. Mereka akan ribut dan rewel.  Tangisnya keras dan dapat membangunkan tetangga samping kanan kiri rumah.

Nyamuk, musuh manusia yang tidak mengenal kata menyerah. Kata gencatan senjata, apalagi perdamaian nampaknya tidak akan pernah terwujud. Walau korban sudah banyak berjatuhan diantara kedua belah pihak.

www.liputan6.com
www.liputan6.com
Belum lama perang besar manusia dengan nyamuk terjadi. Brasil mengerahkan 220 ribu tentara untuk memerangi nyamuk Aedes Aegypti, sebagai vektor virus Zika. Virus yang mengakibatkan bayi lahir dengan ukuran kepala yang abnormal mengecil. Atau dikenal dengan kasus microcephaly.

Menurut berbagai sumber, microcephaly dimana kondisi bayi yang lahir mengalami hambatan dalam masa perkembangan.  Ukuran tubuh menjadi kerdil atau pendek. Terjadi perubahan bentuk wajah serta mengalami keterbelakangan mental.  

Gawatnya serangan nyamuk, sampai-sampai Menteri Pertahanan Brasil menginstruksikan pasukan bersenjatanya untuk menginspeksi rumah-rumah yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Disamping membagi pamflet berisi panduan bagaimana membunuh larva nyamuk.

www.tribunnews.comdan www.gatranews.com
www.tribunnews.comdan www.gatranews.com
Badan kesehatan dunia WHO mesinyalir virus Zika menjadi penyebab 4.000 terduga kasus microcephaly di Brazil. Sedemikian serius dampak yang ditimbulkan. Sampai beberapa negara Amerika Latin menghimbau warga khususnya wanita untuk tidak hamil hingga tahun 2018.

Nyamuk, Aedes Aegypti dengan virus Zika membuat bayi lahir abnormal. Di Indonesia nyamuk ini kerap melakukan serangan atau teror dengan amunisi berupa virus Dengue. Serangannya cukup mematikan dengan teknik gerilya yang menjadi andalan.

Menyerang di siang hari saat orang beristirahat atau sibuk beraktivitas. Korbannya tidak hanya anak-anak tetapi juga orang dewasa. Jumlah korban meninggal bisa mencapai lebih dari ratusan orang tiap tahunnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun